PDIP Nusa Tenggara Timur (NTT) membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) peserta pemilu untuk mendaftarkan calonnya di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Timor Tengah Utara.
"Kami sudah bangun komunikasi, tapi kami tidak mendorong. Nanti disangka itu calon boneka," kata Sekretaris PDIP Nelson Matara, Selasa (11/08).
Hingga kini hanya satu calon kepala daerah mendaftar untuk pemilihan Bupati Timor Tengah Utara. Calon tersebut diusung PDIP yakni pasangan inkumben Raymundus Fernandez-Aloysius Kobes.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015, jika hingga 11 Agustus ada daerah yang masih bercalon tunggal, maka daerah tersebut akan menghadapi penundaan pilkada hingga 2017.
“Kami tidak melirik untuk mencari calon boneka. Walaupun diakuinya PDIP bisa lakukan itu agar Pilkada TTU tetap berlangsung pada 9 Desember 2015 ini,” kata Nelson.
Menurut Nelson, PDIP tidak akan mengalami kerugian, jika hingga pukul 16.00 Wita tidak ada calon yang mendaftar ke KPU sebagai peserta pemilu. Menurut Nelson, yang dirugi adalah rakyat Timor Tengah Utara yang tidak punya pemimpin hingga 2017.
"Kurang lebih 1,8 bulan, rakyat TTU akan rugi, karena hanya dipimpin seorang pejabat," kata Nelson.
Sementara, Juru bicara KPU Timor Tengah Utara Fidel Olin mengatakan, hingga siang ini belum ada calon selain Raymundus-Aloysius yang mendaftar ke KPU TTU.
"Belum ada tanda-tanda atau informasi ke KPU bahwa ada pasangan calon yang mendaftar," jelas Fidel.
© Copyright 2024, All Rights Reserved