Ribuan pendukung Persija Jakarta yang menamai dirinya Jakmania melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pada Selasa (11/08). Mereka menuntut agar Surat Keputusan (SK) Menpora terkait pembekuan PSSI segera dicabut.
Jakmania dalam keterangan tertulisnya kepada pers mengatakan, akibat SK itu klub kebanggaan Persija Jakarta, jadi tak bisa bertanding. Selain itu mereka juga mengkritik keputusan Kemenpora yang menyebabkan sepak bola Indonesia mati suri.
Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Suprianto, Senin (10/08) malam mengatakan, Jakmania dan seluruh suporter sepak bola nasional sudah jengah dengan konflik PSSI-Kemenpora yang seakan tak berujung.
“Keinginan kami sederhana, sepak bola (kompetisi) harus kembali berjalan. Pencinta sepak bola butuh hiburan, sementara masyarakat termasuk pelaku sepak bola juga butuh pemasukan dengan bergulirnya kompetisi," ujar Richard.
Dalam aksi unjuk rasa ini pelatih Persija, Rahmad Darmawan juga ikut terlibat. “Cukup sudah sepak bola kita mati suri. Seharusnya Menpora memahami kerusakan yang diakibatkan oleh SK tersebut," ujar pelatih yang akrab disapa RD itu.
Rencananya, aksi tersebut akan terus berlanjut hingga Menpora mencabut SK pembekuan. Hal itu dianggapnya sebagai solusi terbaik untuk menghentikan kisruh sepak bola dalam negeri.
Para demonstran meneriakkan yel-yel yang mengkritik Kemenpora karena bertindak arogan. Selain itu, mereka menuding Kemenpora banyak disusupi mafia sepakbola. Sejumlah pemain Timnas PSSI yang turut serta antara lain, Francis Wewengkang. Eks pemain Persma Manado ini datang beserta para pemain lainnya dan supporter sepakbola.
Akibat aksi demonstrasi di depan Kantor Kemenpora ini, arus lalu lintas di sepanjang Jalan Asia Afrika dan Gerbang Pemuda menjadi tersendat. Sebaiknya para pengendara mengambil jalur alternatif untuk menghindari kemacetan panjang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved