Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku sedih dengan kondisi saat ini di mana ada segelintir orang merasa seolah mereka adalah pendiri negara.
Gatot mengungkapkan hal tersebut saat memberikan sambutan di acara peringatan Natal dan Tahun Baru MPR-DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat malam (27/01).
Menurut Gatot, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering mengingatkan bahwa pada situasi kompetisi global saat ini, perbedaan justru bisa menjadi sebuah kekuatan untuk menyatukan bangsa.
"Negara Indonesia bukan negara teokrat, bukan negara sekuler tapi Indonesia adalah negara yang agamis. Terbukti kita sekarang sama-sama merayakan Natal. Itulah sumpah leluhur kita, satu nusa satu bangsa satu bahasa. Bukan satu agama," kata Gatot.
Namun Gatot mengaku sedih, sekarang ini banyak orang yang sok merasa dirinya yang membuat negara. Padahal sebenarnya pendiri negara Indonesia tidak berlaku seperti itu.
Untuk itu Gatot mengajak seluruh pihak untuk sama-sama menebarkan kasih pada bangsa dan menjunjung tinggi persatuan Indonesia.
Gatot mengatakan, dirinya yakin bahwa umat Kristiani juga akan mendukung persatuan bangsa, sebab hukum utama agama Kristen adalah hukum kasih.
"Saya yakin umat Kristiani adalah umat yang mengutamakan kasih. Karena hukum utamanya adalah hukum kasih. Markus 12 ayat 28-32. Mohon dikoreksi, Pak Pendeta. Asal saya jangan di-Ahok-kan," kata Gatot disambut tepuk tangan hadirin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved