Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran lahan dan hutan kembali menyelimuti wilayah Kota Jambi, pada Senin (15/06) pagi. Kabut itu cukup tebal dan menyebabkan jarak pandang di kota itu terbatas hanya sekitar 1 kilometer. Sejumlah penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi, terganggu.
Staf Posko Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Pusdalkarlahut) Provinsi Jambi, Donny Osborn, mengatakan asap yang menyelimuti Kota Jambi dan beberapa kabupaten pada Senin pagi berasal dari kebakaran lahan, hutan dan semak belukar di Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi.
Sementara sebagian asap lainnya diperkirakan berasal dari asap kebakaran lahan dan hutan di wilayah perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan, khususnya dari daerah Bayunglencir, Musirawas, Sumatera Selatan.
Di Bandara STS Jambi, jarak pandang yang terbatas akibat asap membuat tertundanya pendaratan pesawat di bandara itu mulai pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB.
Namun, keberangkatan pesawat pagi di bandara tersebut tidak sampai terganggu. Jadwal penerbangan pesawat Lion Air pukul 06.00 WIB tetap berangkat dari Bandara STS Jambi.
Kendati asap tebal menyelimuti Kota Jambi, aktivitas warga masyarakat masih tetap normal. Para pegawai negeri sipil dan swasta tetap berangkat kerja. Sekolah juga tidak ada yang diliburkan dan warga yang mengendarai sepeda motor juga belum ada yang menggunakan masker.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Irmansyah Rahman, mengakui kebakaran lahan dan hutan di Jambi sudah mulai terjadi beberapa pekan terakhir menyusul berkurangnya curah hujan di daerah itu. Kebakaran lahan dan hutan tersebut terpantau di wilayah Kabupaten Tebo, Tanjungjabung Barat, Merangin dan Muarojambi.
Jumlah titik api (hotspots) yang terpantau di 3 kabupaten itu mencapai belasan. Sebagian kebakaran lahan dan hutan padam akibat hujan yang turun di beberapa kabupaten.
© Copyright 2024, All Rights Reserved