Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali erupsi, pada Selasa (03/07) pagi. Letusan ini, adalah yang ketiga kalinya, sejak semalam. Meski demikian, transportasi udara dari dan ke Bali tidak terpengaruh.
“Telah terjadi erupsi Gunung Agung, Bali, pada tanggal 3 Juli 2018 pukul 09.28 Wita," terang Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, dalam keterangan persnya, Selasa (030/7).
Letusan menyebabkan munculnya kolom abu berwarna kelabu muncul dari kawah. Abu vulkanik cenderung mengarah ke barat. Tercatat di rekaman gerakan tanah atau seismogram, amplitudo maksimum erupsi ini adalah 24 mm di seismogram, durasinya kurang lebih 3 menit 38 detik.
PVMBG menyatakan, saat ini Gunung Agung masih berstatus Siaga Level III. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
“Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual," sebut PVMBG.
PVMBG juga memperingatkan, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. “Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," imbau PVMBG.
© Copyright 2024, All Rights Reserved