Nuffic Neso Indonesia mengumumkan 3 pemenang Youth Writing Competition (YWC) yang diadakan bersamaan dengan acara Dutch Placement Days. YWC kali ini diadakan di kota Bandung 31 Oktober dan Jakarta, 4 November lalu.
Para pemenang yaitu Tobias Thariq Hartmann, dari Sekolah High Scope Indonesia yang meraih juara I dan berhak mendapatkan hadiah 1 tiket penerbangan ke Belanda dan uang saku senilai EUR 500. Sementara itu, Dhiya Nadira dari SMAN 8 Jakarta sebagai juara II, dan Faris Abdurrachman dari SMAN 3 Bandung sebagai juara III.
Direktur Nuffic Nesso Indonesia Mervin Bakker mengatakan tujuan diadakannya kompetisi bertemakan "Pendidikan dan Negara Belanda" ini untuk memacu minat membaca dan menulis bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Selain itu, mengajak masyarakat membiasakan menulis dalam bahasa Inggris yang penting untuk melewati hambatan terbesar bagi masyarakat Indonesia dalam melanjutkan studi di Belanda yaitu kemampuan bahasa Inggris yang kurang memadai.
"YWC ini juga mengasah kreativitas siswa dalam penulisan esai (creative writing) dalam mencurahkan mimpi dan pencapaian untuk studi maupun menjelajahi keunikan negara kincir angin tersebut. Untuk mengasah bakat menulis yang telah dimiliki para peserta lomba ini, kami sengaja memberikan workshop untuk menulis essai secara kreatif sehingga setelah acara ini para peserta dapat meningkatkan kemampuan menulisnya,” katanya usai pengumuman pemenang, di Jakarta, Jumat (16/12).
Sementara itu, Senior Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia, Inty Dienasari, menambahkan setiap tahun pihaknya selalu menyelenggarakan kompetisi menulis dengan berbahasa Inggris bagi pelajar Indonesia. Namun lomba kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 ini untuk pertama kalinya lomba esai ini ditulis di tempat acara dengan menggunakan bahasa Inggris dan tidak dilakukan secara online
"Hal ini kami lakukan agar para peserta terbiasa dan terpacu menuliskan idenya dalam bahasa Inggris secara spontan. Karena selama ini kemampuan Inggris yang kurang memadai menjadi salah satu hambatan besar bagi masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri, khususnya Belanda," tegasnya.
Dijelaskan, karena keterbatasan tempat penyelenggaraan acara, kompetisi penulisan esai dalam bahasa Inggris (on the spot essay competition) ini mengumpulkan hampir 100 siswa perwakilan SMA di Jakarta dan Bandung. Masing-masing sekolah hanya dapat mengirimkan 2 siswa.
"Kami terpaksa menolak pendaftaran dari beberapa sekolah karena keterbatasan tempat acara. Sangat disayangkan pada pelaksanaan acara ada beberapa siswa yang berhalangan hadir dengan pemberitahuan yang mendadak. Sehingga pada pelaksanaan kompetisi hanya diikuti oleh 88 siswa, terdiri dari 47 siswa dari Bandung dan 41 siswa dari Jakarta," tegasnya.
Menurutnya, pelaksanaan kompetisi berlangsung selama 60 menit untuk menulis esai dengan maksimal 350 kata. Kompetisi ini digelar bersamaan dengan acara pameran pendidikan Belanda, Dutch Placement Day, di Bandung (31/10) dan di Jakarta (04/11). Kriteria penilaian dicermati mulai dari kesempurnaan penggunaan bahasa Inggris dalam tulisan,kesesuaian isi tulisan dengan tema, dan kreativitas ide.
"Tulisan dari peserta kedua kota digabungkan untuk dinilai secara bersamaan oleh 3 juri. Sehingga hanya terpilih 3 pemenang unggul yang telah bersaing dengan peserta di kedua kota tersebut," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved