Untuk kesekian kalinya, Muhammad Nazaruddin, terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, kembali menyebut nama Anas Urbaningrum sebagai phak yang banyak berperan dalam proyek pembangunan pusat pelatihan olahraga Hambalang, Jawa Barat. Ia menyebut, proyek itu sebagai titipan utama Anas saat menjabat Ketua Fraksi Demokrat di DPR.
Keterangan itu disampaikan Nazaruddin saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Rabu (28/03). Nazaruddin menyebut, Anas selaku ketua fraksi Partai Demokrat di DPR pada Januari 2010, memerintahkan dirinya selaku bendahara fraksi Partai Demokrat untuk menemani Angelina Sondakh dan Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin untuk mengikuti pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Andi tersebut, cerita Nazaruddin, bertujuan mengkomunikasikan proyek Hambalang ke Andi yang baru menjabat Menpora. "Saya diminta temani Angie (Angelina) dan Mahyuddin untuk komunikasikan program yang diinginkan Anas, Hambalang.”
Nazaruddin mengatakan, pertemuan di kantor Menpora itu turut dihadiri Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat, Mirwan Amir serta Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Wafid Muharam. Pertemuan tersebut, sambung dia, bukan pertemuan antara Komisi X DPR selaku mitra Kemenpora dengan Menpora. Pertemuan itu, yang menurut Nazaruddin, diatur Angelina atau Mahyuddin, khusus membahas proyek Hambalang.
Nazaruddin mengaku, tidak ada pembahasan terkait anggaran maupun soal proyek lain seperti proyek wisma atlet SEA Games dalam pertemuan tersebut. "Tidak, karena Menpora-nya baru, hanya bicarakan supaya terkomunikasi baik dengan Sesmenpora. Itu penjelasan yang saya dengar dari ketua fraksi dengan Angie, untuk komunikasikan intens," kata Nazaruddin.
Kata Nazaruddin, proyek Hambalang merupakan program utama di Kemenpora yang tertunda hingga 3 tahun lamanya. Anggaran proyek senilai Rp1,52 miliar itu sudah dianggarkan dalam APBN 2010. Namun, karena ada permasalahan terkait sertifikat tanah Hambalang, sehingga pelaksanaan proyek itu pun tertunda.
Nazaruddin mengaku lantas diminta Anas untuk ikut menyampaikan ke Andi agar membantu penyelesaian masalah tanah Hambalang ini. "Ada dorongan supaya masalah tanah selesai, itu yang dijelaskan ketua fraksi (Anas)," ujar Nazaruddin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved