Apresiasi dunia terhadap Indonesia yang demokratis dengan berpenduduk Muslim terbesar dan moderat semakin besar, kata Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di London, Senin malam.
Hal ini, kata Hassan, terlihat dari penghargaan kalangan internasional terhadap Negara Indonesia yang memungkinkan untuk menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Menlu menyampaikan itu dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang dihadiri antara lain Dutabesar Indonesia berkuasa penuh untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Dr Marty M Natalegawa, Kartika Soekarnoputri, putri mantan Presiden RI Soekarno, kepala kantor perwakilan Bank Mandiri, BNI, Indometal, dan perwakilan BKPM di London.
Menlu Hasan Wijayuda berada di London untuk menghadiri Indonesia-UK Partnership Forum.
Lebih lanjut Menlu mengatakan bahwa tujuan utama kunjungannya ke Inggris bersama Menteri Perdagangan Marie Pangestu dan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono adalah untuk menghadiri pertemuan Indonesia UK Partnership Forum dan sekaligus meresmikan pembentukan Indonesia UK Islamic Advisory Group (IAG).
Dikatakannya pertemuan kedua forum tersebut merupakan yang pertama kalinya sebagai tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Tony Blair saat berkunjung ke Jakarta Maret tahun lalu.
Menurut Menlu, kunjungan Perdana Menteri Inggris ke Indonesia merupakan suatu tonggak baru dalam upaya membangun hubungan Indonesia dan Inggris yang lebih baik lagi.
Dikatakannya dalam Partnership Forum akan dibahas berbagai hal dalam memperkuat dan memperdalam hubungan kerjasama Inggris dan Indonesia dalam upaya membangun hubungan kemitraan strategis dalam segala bidang.
Dalam partnership forum akan dibahas berbagai hal dalam kerangka memperkuat dan memperdalam hubungan kedua negara yang merupakan bagian dari upaya Indonesia membangun kemitraan yang komprehensif dan strategis dengan negara-negara kunci di dunia.
Menurut Menlu, belum pernah dalam perjalanan sejarah Republik Indonesia dengan begitu leluasa mengembangkan dan menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif. "Jadi tidak betul adanya kritik yang mengatakan dengan kunjungan Presiden AS Bush ke Indonesia menjadikan Indonesia membungkuk-bungkuk dan tidak lagi bebas dan aktif dalam menjalankan politik luar negerinya," ujarnya.
Justru nama Indonesia makin diperhitungkan apalagi dengan kedatangan Presiden Iran belum lama ini yang notabene tidak disukai oleh Bush, dan bahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono berkunjung ke Kuba untuk menghadiri KTT Gerakan Non Blok.
Pada kesempatan itu Menlu Hassan Wirajuda juga menyampaikan dalam menjalankan politik bebas dan aktif ini, minta kepada para pegawai kedutaan untuk dapat menjalankan diplomatis yang dapat meningkatkan upaya kemakmuran bagi Indonesia .
Menlu dijadwalkan juga akan menghadiri bisnis forum yang diadakan Asia House bersama Menteri Perdagangan Mari pangestu dan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Selain itu, ia juga akan mengadakan pertemuan dengan para pejabat Inggris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved