Berdasarkan analisa dari Bank of America Merrill Lynch, permintaan BBM memang akan terus naik, tapi hanya sampai 2030 saja. Selanjutnya, grafik permintaan BBM akan menurun.
Hal ini karena diprediksi bahwa pada tahun 2030, sekitar 40 persen dari seluruh penjualan mobil terdiri dari kendaraan listrik. Kondisi ini sudah pasti mengurangi kebutuhan akan minyak sebagai bahan bakar untuk transportasi. Ini menguatkan riset-riset sebelumnya, yang punya pendapat serupa.
Dikutip dari Autonews.com, Senin (30/01), arah pengembangan kendaraan listrik dan hybrid, menyebabkan ke depan nanti kendaraan sudah tidak lagi bergantung pada bahan bakar minyak (BBM). Situasi ini menghawatirkan, bagi pebisnis minyak yang diperkirakan demand-nya akan turun.
Meskipun konsumsi minyak global yang kuat membantu menekan harga minyak mentah lebih tinggi, kenaikan kendaraan listrik dipandang sebagai salah satu ancaman permintaan jangka panjang terbesar.
Sebagian besar perusahaan minyak melihat permintaan meroket sekitar 2040, tapi Royal Dutch Shell melihat puncaknya ada di awal 2030-an.
Perusahaan konsultan dan riset energi Wood Mackenzie menuturkan akhir tahun lalu, memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak merangkak naik tapi tidak mencapai puncaknya pada tahun 2035. Ini memaksa perusahaan energi besar beralih dari minyak ke gas alam dan bahan kimia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved