Letusan freatik kembali terjadi di Gunung Merapi, Rabu (23/05) dini hari tadi, sekitar pukul 03.31 WIB. Erupsi yang berlangsung selama 4 menit itu menyemburkan abu dengan ketinggian 2.000 meter. Sedikitnya 7 desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang terdampak hujan abu.
“Hujan abu mengguyur kawasan Kecamatan Dukun, namun sebaran abu mencapai beberapa kecamatan lain karena terbawa angin," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto, Rabu (23/05).
Desa yang diguyur hujan di Kecamatan Dukun yakni Keningar, Sumber, Ngargomulyo, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Dukun. Adapun sebaran abu mencapai Kecamatan Mungkid, Muntilan, Sawangan, Candimulyo, Mertoyudan, Tempuran, hingga Kota Magelang.
“Untuk hujan abu di Kecamatan Dukun agak tebal. Dari informasi yang kami terima, untuk wilayah Desa Keningar terjadi hujan abu disertai pasir," ungkapnya.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Magelang telah mendistribusikan masker untuk masyarakat baik dibagikan langsung maupun melalui pemerintah desa. Petugas juga kembali membagikan masker pagi ini di Kecamatan Dukun.
Secara terpisah, Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang mengatakan, erupsi tersebut tidak sampai menyebabkan terjadinya evakuasi masyarakat. “Tidak terjadi pergerakan masyarakat untuk evakuasi. Masyarakat hanya berkumpul di titik kumpul dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.
Danang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak gelisah. Namun pihaknya meminta masyarakat terutama yang ada di lereng Merapi untuk tetap mematuhi instruksi petugas.
“Untuk antisipasi hujan abu di sekitar lereng Merapi bisa dilakukan dengan menggunakan masker dan menutup sumber air," ungkapnya.
Edi dan Danang meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang serta waspada dalam menyikapi aktivitas Gunung Merapi ini.
“Gunakan masker dan kacamata jika beraktivitas di luar ruangan. Tetap pantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui berita dan sumber informasi terpercaya (BPPTKG, BMKG, BNPB, BPBD)," imbau dia
Edi juga menghimbau masyarakat untuk tidak mempercayai dan tidak ikut menyebarluaskan berita hoax yang dapat meresahkan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved