Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Kapolri untuk mengusut mafia beras yang menyebabkan kenaikan harga beras di pasaran. Sebab ada indikasi permainan mafia dalam kenaikan harga beras di pasaran.
“Untuk mengatasi hal itu, saya sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan penegak hukum. Saya sudah meminta Kapolri menelusurinya," kata Andi usai menghadiri acara seremoni panen serentak dan juga tanam serentak di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/02).
Amran mengatakan, Pemerintah, harus menindak tegas siapapun yang ingin mengkhianati petani. Mafia beras harus ditindak secara hukum. "Tolong beri waktu kami untuk menelusuri itu. Belum terungkap, karena kami baru bekerja tiga hari ini," ujar Amaran.
Menurut Amran, melonjaknya harga beras di pasaran tersebut, jelas tidak seimbang dengan harga gabah di tingkat petani. Jika harga beras di tingkat pedagang besar mencapai Rp12.000 per kilogram (kg), seharusnya harga gabah kering panen (GKP) petani sebesar Rp9.000 per kg.
Pernyataan Menteri Pertanian tersebut juga disikapi Danrem 083 Baladhika Jaya Malang, Kolonel Arm Totok Imam Santoso.
Totok menegaskan, pihaknya bersama pihak kepolisian, dan Pemerintah Kabupaten Malang langsung membentuk satgas untuk menelusuri mafia harga beras di wilayah Malang Raya.
"Kami langsung bentuk Satgas untuk memantau kondisi harga beras di lapangan. Hari satgas itu langsung terjun ke lapangan. Jika terbukti ada maka akan ditindak tegas dan itu akan ditangani oleh pihak kepolisian," pungkas Totok.
© Copyright 2024, All Rights Reserved