Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda menegaskan bahwa negara-negara di kawasan Pasifik mengakui kedaulatan Indonesia. Mereka mendukung pemberlakuan otonomi khusus di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Papua.
Hal itu diungkapkan Menlu seusai membuka Sidang ke-62 Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik PBB (UNESCAP) di Jakarta, Kamis (6/4) yang akan berlangsung 6 hingga 12 April 2006.
Menurut Hassan, kehadiran tiga kepala negara dan tiga wakil presiden dari negara Kawasan Pasifik pada UNESCAP kali ini menunjukkan bahwa hubungan antara Indonesia dan negara-negara Kawasan Pasifik selama ini terbina dengan baik. Selain menjalin kerjasama dalam beberapa sektor, Indonesia juga menjadi mitra dialog dalam Forum negara-negara Pasifik.
Hassan membantah adanya sinyalemen bahwa negara-negara Kawasan Pasifik dijadikan negara alternatif bagi pencari suaka asal Indonesia yang ditolak masuk ke Australia karena lokasi Kepulauan Pasifik yang tidak terlalu jauh.
“Isu yang mengatakan ada satu atau dua negara di Kawasan Pasifik yang mendukung kemerdekaan Papua itu tidak benar. Kalau ada elemen-elemen tertentu di dalam negara itu yang memberikan bantuan bukan berarti Indonesia bisa melabeli negara itu mendukung,” katanya.
Sidang komisi UNESCAP sendiri merupakan pertemuan tingkat menteri yang dihadiri oleh 62 delegasi ESCAP yang terdiri dari 53 negara anggota dan sembilan anggota asosiasi.
Sidang itu mengusung tema “Enhancing Regional Cooperation in Infrastructure Development, including the Related to Disaster Management”.
Pembangunan infranstruktur akan dilakukan di empat sektor kunci yakni energi, teknologi informasi, transportasi dan pengelolaan air. Ke-empat hal itu akan mendapatkan perhatian utama dalam rangka meningkatkan perdagangan dunia, arus investasi serta meningkatkan daya saing produk dan jasa yang diharapkan membantu pertumbuhan ekonomi kawasan.
Berbeda dengan sidang UNESCAP sebelumnya, untuk kali pertama dalam sejarah UNESCAP akan diselenggarakan Sesi Khusus Tingkat Tinggi bagi para Kepala Negara/Pemerintahan Negara-Negara Kepulauan Pasifik atau UNESCAP PLUS.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan membuka dan menyampaikan “inaugural remarks” pada pembukaan Sesi Tingkat Menteri dan PLUS pada 10 April 2006 nanti yang mengambil tema “Strengthening Pacific-Asia Partnership in the Development of Pacific Island Developing Countries and Territories”.
PLUS akan mendiskusikan berbagai kebutuhan spesifik yang diperlukan oleh negara-negara Pasifik dalam rangka membangun negaranya dan untuk mengintegrasikan proses pembangunan Pasifik dengan dinamika pembangunan Asia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved