Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan memindahkan kantor kedutaan besarnya di Israel, yang sebelumnya berada di Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei mendatang. Pemindahan dilakukan bertepatan dengan hari jadi ke-70 Israel.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (23/02), pernyataan itu disampaikan oleh pejabat resmi AS yang enggan menyebutkan namanya. "Perpindahan kedutaan besar ini adalah sebuah langkah bersejarah," sebut pernyataan itu.
Dengan pengumuman ini, pemindahan kedubes AS lebih cepat dari rencana semula. Sebelumnya, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan kedubes AS di Israel akan dipindah dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun 2019.
“Yerusalem adalah ibu kota Israel dan oleh karena itu Presiden Trump mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk memulai pesiapan memindahkan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem," ujar Pence di Tel Aviv, seperti dilansir AFP, Selasa (22/01).
Pengumuman itu dikecam oleh Palestina. Negara yang juga menginginkan Yerusalem menjadi ibu kota mereka di masa mendatang itu, menegaskan apa yang dilakukan AS adalah pelanggaran.
"Pengumuman itu merupakan provokasi bagi bangsa Arab dan sebuah bentuk pelanggaran besar terhadap hukum internasional," sebut seorang pejabat Palestina, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (24/2).
Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, Saeb Erekat, mengaku geram atas penetapan waktu pemindahan kedutaan yang dikeluarkan AS.
"Ini akan menghancurkan opsi solusi dua negara," papar Erakat.
Solusi dua negara merupakan jalan keluar yang ditawarkan dunia internasional untuk menyelesaikan krisis Israel-Palestina. Opsi tersebut berisi saran agar Yerusalem dibagi menjadi ibu kota dari Israel dan Palestina.
© Copyright 2024, All Rights Reserved