Massa menamakan diri "Kesatuan Aksi Daerah Modal (Kasdam) Bergerak" melakukan aksi unjukrasa menolak semua hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kami menolak semua hasil pilpres," kata Koordinator aksi, Yusuf Al-Qardhawy di sela-sela aksi unjuk rasa, di bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu, (20/3/2024).
Yusuf mengatakan, selain menolak hasil Pilpres 2024, pihaknya juga menolak segala bentuk intervensi penguasa dalam penentuan pemenang Calon presiden dan wakil presiden pemilu 2024.
Yusuf mengatakan, Kasdam meminta agar semua penjahat demokrasi yang terlibat dalam pemilu tahun 2024 di tangkap.
"Kami juga mendukung hak angket di DPR RI, lalu menolak politik dinasti dan nepotisme di negeri ini dan makzulkan Jokowi dari tampuk kekuasaan RI-1," kata dia.
Menurut Yusuf, Pilpres 2024 menjadi preseden terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Menurutnya semua perilaku dan praktek inkonstitusional, abuse of law, dan berbagai bentuk dugaan kecurangan dan pelanggaran terlihat di depan mata dengan jelas.
"Bahkan dalam sidang Komite HAM PBB mengenai International Covenat, Civil and Political Rights (ICCPR) atau Kovenan Hak-hak Sipil dan Politik tanggal 12 Maret 2024 mempertanyakan dugaan keterlibatan kuasa negara, dalam mengintervensi pesta demokrasi untuk memenangkan paslon tertentu," kata Yusuf.
Menurut Yusuf, dalam tataran empiris, sulit rasanya masyakarat menjamin bahwa Pileg dan Pilpres tahun 2024 berjalan langsung, umum, bebas, dan rahasia (Luber).
Yusuf mengatakan, masyarakat patut mempertanyakan keseriusan decision maker dan penyelenggara pemilu dalam menjaga kualitas demokrasi.
"Integritas penyelenggara negara khususnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) jauh dari harapan spirit konstitusi dan ruh reformasi," kata Yusuf.
Selain itu, Yusuf mengatakan, Kasdam tidak ingin bangsa Indonesia jauh dari negara beradab. Dia juga tidak mau Indonesia menjadi lelucon bagi dunia internasional karena ketidakmampuan menjaga marwah bangsa.
"Siapapun yang mencoba merusak tatanan negeri ini menjadi musuh kita bersama," kata Yusuf.
Aksi berlangsung dari pukul 10.30 sampai pukul 11.28 WIB. Aksi tersebut dijaga ketat sejumlah aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved