Penangkapan terhadap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto membuat ratusan orang datang ke Gedung KPK untuk menyatakan dukungannya. Ternyata tak hanya mereka yang mendukung. Ada juga massa yang kontra yang menggelar aksi di KPK.
Kedua kelompok massa ini saling berhadap-hadapan dan saling menggelar orasi, Jumat (23/01) siang. Massa pro KPK berasal dari sejumlah aktivis antikorupsi.
Diantara ratusan orang itu terlihat Butet Kertaradjasa, Suciwati, Melanie Subono, Zainal Arifin Mochtar, Ade Irawan dan Emerson Yuntho dari ICW, Romo Franz Magnis-Suseno, Imam Prasodjo, Eep Saefullah Fattah dan Sandrina Malakiano, dan Yenny Wahid.
"Saya beberapa jam yang lalu dapat pesan dari alim ulama untuk menyampaikan dukungan kepada KPK. Saya di sini untuk menyampaikan aspirasi mereka," ujar Yenny.
Massa pro KPK terus berorasi dan membentangkan spanduk bertuliskan #SaveKPK. Aksi mereka juga didukung elemen buruh yang datang menunjukkan dukungannya terhadap KPK.
Sementara itu, massa kontra KPK baru datang sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka datang dengan sejumlah bus. Menamakan diri Aliansi Mahasiswa Jakarta (AMJ) dan Solidaritas Aksi Mahasiswa Antidemoralisasi (Samad) menuding banyak keburukan yang dilakukan KPK dan pimpinan KPK.
Mereka membawa kurung batang/keranda jenazah dengan gambar Ketua KPK Abraham Samad. "Usut tuntas dugaan Samad menemui petinggi partai politik untuk kepentingannya sendiri mencalonkan wapres. Samad harus mundur," ucap mereka.
Kedua kelompok ini berhadap-hadapan di depan gedung KPK hingga memakan bahu jalan Jl HR Rasuna Said. Bahkan jalan lambat yang mengarah ke Mampang terpaksa harus ditutup polisi karena tidak bisa dilewati. Puluhan polisi diturunkan untuk mengamankan lokasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved