Otoritas Malaysia telah merilis kumpulan data komunikasi setebal 47 halaman dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang direkam oleh operator satelit Inggris, Inmarsat pada Selasa (27/05). Namun, pihak keluarga para penumpang menuduh Malaysia tidak transparan dan menyembunyikan data krusial terkait pesawat itu.
Menurut Michael Exner - insinyur satelit di Amerika Serikat - salah satu pakar independen terkemuka yang akan menganalisa data satelit tersebut, Malaysia gagal memberikan detail pendukung yang krusial dalam merilis data Inmarsat.
"Ada sedikit informasi baru yang mungkin membantu kami. Namun ada banyak bagian metadata yang hilang. Mereka tidak transparan," ujarnya kepada kantor berita AFP, Rabu (28/05).
Exner menilai data mentah satelit yang dirilis ke publik adalah tidak lengkap dan tidak membuktikan bahwa pesawat tersebut jatuh ke Samudera Hindia. "Dengan begitu mustahil untuk menarik kesimpulan apapun. Mengapa mereka tidak merilis semuanya? Mengapa mereka menyembunyikan begitu banyak?" ujar dia.
Protes senada disampaikan Steve Wang, juru bicara kelompok pendukung keluarga penumpang asal Tiongkok. Mereka menuding otoritas Malaysia menahan data. "Kami menginginkan laporan lengkap yang merilis semua informasi mengenai bagaimana terbentuknya teori di balik posisi pesawat, sehingga kami bisa mengundang pakar-pakar untuk memberikan opini independen mereka," ujar Wang.
Permintaan ini didorong rasa frustrasi, karena meski telah dilakukan pencarian secara masiv di perairan Samudera Hindia, belum ada satu pun serpihan MH370 yang ditemukan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved