Letusan freatik selama 19 menit kembali terjadi di Gunung Merapi pada Senin (21/05) dini hari tadi. Letusan itu menyemburkan abu setinggi 700 meter. Sejumlah desa diminta waspada akan ancaman hujan abu.
Informasi yang disampaikan, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, letusan freatik terjadi pada pukul 01.25 WIB.
“Masyarakat untuk tidak panik dan beraktivitas seperti biasa, serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Merapi," ujar Sutopo dalam keterangannya, Senin (21/05).
Pasca letusan terjadi hujan abu tipis terjadi di Kemiren dan Kaliurang Srumbung. Lokasinya masih di sekitar puncak Gunung Merapi dan agak jauh dari permukiman penduduk.
Sutopo menyamapaikan, meski terjadi beberapa kali letusan freatik, status Gunung Merapi masih normal atau level I. Meski demikian, Merapi masih dinyatakan tertutup untuk pendakian, kecuali guna kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
"Merapi saat ini rawan terjadi longsor sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan pendaki. Saat ini hujan juga masih terjadi di seputar Gunung Merapi, untuk itu masyarakat perlu menjaga kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar," ujar Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved