Korea Selatan membenarkan terjadinya 23 kasus baru terkait virus Sindroma Pernafasan Timur Tengah (MERS). Dengan demikian, jumlah keseluruhan dari serangan virus yang kerap menimbulkan kematian itu mencapai 87 kasus.
Pernyataan itu disampaikan Kementerian Kesehatan Korsel, Senin (08/06). Sebanyak 17 kasus dilaporkan dari ruang gawat darurat di rumah sakit yang sama tempat pasien pertama diketahui terjangkit MERS.
MERS pertamakali diidentifikasi pada 2012 disebabkan oleh virus-korona, yaitu jenis yang termasuk satu rumpun dengan penyebab Sindroma Pernafasan Sangat Parah (SARS), namun MERS 38 persen lebih tinggi menyebabkan kematian.
Kasus MERS cukup menyebabkan kepanikan di Korsel. Dilaporkan sudah 4 orang meninggal akibat penyakit ini. Pada Sabtu (06/06), lebih dari 900 sekolah mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi meliburkan siswa-siswinya. Mereka khawatir akan penyebaran virus yang menyerang sistem pernafasan dan dapat menyebar lewat udara itu.
Otoritas setempat menerima lebih dari 3.000 panggilan melalui hotline yang disediakan, akibat kepanikan warga terancam virus MERS tersebut.
Pejabat Kementerian Kesehatan Korea Selatan, Kwon Jun-wook, mengatakan pihaknya telah mengkarantina lebih dari 680 orang yang diduga telah berhubungan langsung dengan pasien-pasien MERS.
© Copyright 2024, All Rights Reserved