Rencana pemerintah untuk melanjutkan proyek reklamasi di Teluk Jakarta tidak logis. Salah satu alasannya, rakyat, khususnya nelayan, menolak reklamasi.
"Sudah tidak logis melanjutkan reklamasi pulau ini. Pemerintah harus tentukan sikap," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar di Pulau G, Jakarta Utara, Minggu (17/04).
Bukti penolakan nelayan, salah satunya ialah dengan mendatangi Pulau G hari ini. Kedatangan nelayan adalah bagian dari aksi simbolis berupa penyegelan aktivitas pulau.
Menurut Haris, para nelayan tidak menuntut lebih, selain reklamasi dihentikan. Sebab, reklamasi mengganggu lahan tangkap ikan di sekitar pulau reklamasi.
"Mereka cuma diminta jangan diganggu dalam bekerja. Mereka bekerja jadi nelayan sebelum Ahok (Basuki Thahaja Purnama) jadi gubernur (Gubernur DKI Jakarta). Mereka bekerja menyediakan makanan bagi rakyat Jakarta," kata Haris.
Namun dengan adanya pulau reklamasi, ikan-ikan di Teluk Jakarta pun mati. Nelayan sulit mendapatkan ikan. Sementara itu, juga terjadi pendangkalan di sekitar pulau. "Pemerintah harus tentukan sikap, hentikan reklamasi," pungkas Haris.
© Copyright 2024, All Rights Reserved