Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia (World Artificial Intelligence Conference/WAIC) 2024 dan Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Tata Kelola AI Global (High-Level Meeting on Global AI Governance) digelar di Shanghai, China. Acara ini diadakan sejak Kamis lalu hingga Sabtu ini (6/7/2024).
WAIC tahun ini berfokus pada tema "Mengelola AI untuk Kebaikan dan untuk Semua", dengan tujuan membangun kerja sama internasional dan platform pertukaran yang mengedepankan keterbukaan, inklusivitas, dan partisipasi yang setara. Acara ini juga diharapkan bisa memajukan tata kelola AI global, serta mengembangkan mekanisme tata kelola yang terbuka, adil, dan efektif.
Konferensi tersebut mempertemukan para pejabat pemerintah dan perwakilan dari berbagai organisasi internasional, industri, universitas, dan lembaga penelitian. Konferensi ini dihadiri oleh perusahaan teknologi dari seluruh dunia.
Di acara tersebut, Tiongkok memimpin dengan menghadirkan lebih dari 1.500 robot, produk, dan model kecerdasan buatan. Konferensi ini juga diikuti sejumlah perusahaan besar sepert Tesla Inc., Apple, dan Microsoft.
Konferensi yang diadakan sejak Kamis lalu itu berakhir hari ini, Sabtu (6/7/2024). Acara ini fokus pada upaya pembangunan AI di Tiongkok, meskipun ada sanksi AS terhadap chip dan alat pembuatan chip.
Dalam acara tersebut perusahaan pembuat kecerdasan buatan China, SenseTime, memperkenalkan program baru mereka di acara tersebut melalui model Sensenova 5,5 large language model (LLM). Perusahaan tersebut mengklaim model yang mereka luncurkan itu akan menjadi saingan kuat untuk open AI GPT-4o.
Zhang Ping’an, Kepala Unit Komputasi Cloud di Huawei mengakui keterbatasan daya komputasi mereka setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi. Tapi dia tetap optimis untuk terus melakukan inovasi.
“Jika kita yakin bahwa tidak memliki chip AI yang paling canggih berarti kita tidak akan mampu memimpin dalam bidang AI, maka kita harus meninggalkan sudut pandang ini,” ujar Zhang Ping’an dikutip dari mugglehead.com, Sabtu (6/7/2024).
Departemen Perdagangan Amerika Serikat memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perdagangannya pada tahun 2019. Meskipun demikian, perusahaan tersebut telah berhasil memperolah alat pembuat chip canggih dari perusahaan AS melalui lisensi khusus. Namun Huawei terus berjuang untuk meningkatkan produksi chip kecerdasan buatan Ascend 910B, altenatif utama Tiongkok untuk chip AI Nvidia, yang dilarang dijual ke pelanggan Tiongkok berdasarkan pembatasan perdagangan AS.
Sementara itu Tesla menampillkan robot humanoid Optimus yang disimpan dalam bilik kaca. Robot humanoid generasi kedua ini belum diproduksi secara penuh, namun robot ini diklaim mampu melakukan tugas yang tidak aman, berulang atau tugas yang membosankan menurut perusahaan.
Robot Tesla ini bakal menghadapi saingan dari perusahaan China lokal yang juga berpartisipasi dalam pusat inovasi robot humanoid dan memperkenalkan Qing Long, robot serba guna.
VERSES AI Inc. sebuah perusahaan teknologi AI yang berbasid di Vancouver merancang Qinglong untuk mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras kecerdasan umum buatan (AGI). Mereka menyebut AGI sebagai tahap pengembangan berikutnya mencakup sistem yang menunjukkan kecerdasan fleksibel dan bertujuan umum yang ditemukan pada manusia.
Robot Qinglong memiliki tinggi 1,85 meter dan berat 80 kg. Robot ini dibiarkan memiliki sumber terbuka dan peneliti bisa mengakses struktur perangkat kerasnya, parameternya, termasuk perangkat lunak intelijen yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk merilis robot baru setiap tahun.
Konferensi ini juga memamerkan model kecerdasan buatan untuk pendidikan, keuangan, ritel, dan industi lainnya. Konferensi ini juga bertujuan untuk mempercepat inovasi, kolaborasi, dan pengembangan dalam komunitas robotika dan AI global sehingga berpotensi mendorong kemajuan di berbagai industri teknologi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved