Kondisi perpolitikan Indonesia di tahun 2011 diprediksi akan berbeda dengan kondisi tahun sebelumnya, 2010. Bila sebelumnya situasinya saling mengunci maka pada tahun ini situasinya diperkirakan saling menyerang.
Menurut pengamat politik Sukardi Rinakit, Perubahan situasi politik tersebut dipengaruhi tiga aspek, yakni aspek bawaan 2010, aspek obyektif, dan aspek daerah. Pada aspek bawaan, tiap partai politik telah memiliki amunisi yang dikumpulkan sejak 2010 untuk menyerang partai lain di tahun ini.
"Amunisi itu seperti kasus Gayus yang dikaitkan dengan Golkar, kasus Bank Century dengan Demokrat, kasus travel cek Miranda Goeltom dengan PDIP, dan kasus Misbhakun dengan PKS," kata Sukardi Rinakit dalam Polemik Trijaya dengan tema Meneropong Indonesia 2011 di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (08/01).
Dalam aspek obyektif, Sukardi mencontohkan harga cabai yang makin hari semakin mahal. Kondisi tersebut akan semakin parah bila pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tergesa-gesa, misalnya dengan kenaikan harga tiket kereta ekonomi. Momentum ini bisa dipakai untuk menyerang kekuatan politik lawannya.
Untuk aspek dari daerah, Sukardi mencontohkan polemik keistimewaan Yogyakarta yang hingga saat ini masih berlarut-larut. Menurut Sukardi, pemerintah harus cepat menyelesaikan polemik tersebut. Kalau tidak, masalah itu juga akan dijadikan partai lain sebagai amunisi untuk menyerang Demokrat.
Meski pun diperkirakan kondisi politik mulai memanas, namun Sukardi meminta para politikus menyerap semangat sportivitas suporter sepak bola. Sebab kalau tidak maka politik di Indonesia tidak akan pernah dewasa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved