Kondisi saling mencurigai dialami Eropa pascaterungkapnya skandal penyadapan telepon 35 pemimpin negara oleh Nasional Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Kali ini ini Komisi Eropa mencurigai cinderamata berupa USB dan perangkat pengisian baterei telepon yang diberikan oleh Rusia sebagai tuan rumah KTT G20.
Komisi Eropa, Rabu (30/10) memeriksa cinderamata tersebut membawa ancaman keamanan. Pemeriksaan ini dilakukan di tengah munculnya berbagai pengungkapan baru yang memicu keprihatinan mengenai meluasnya pengintaian oleh kawan maupun lawan. Sebab isu terakhir menyebutkan bahwa Rusia berusaha mengakali delegasi G20 menggunakan perangkat USB untuk mendapat informasi sensitif.
Juru bicara Komisi Eropa, Frederic Vincent, mengatakan, pihak berwenang masih mempelajari hal tersebut. "Temuan kami sampai saat ini berdasar analisa perangkat keras dan lunak, tidak ada ancaman keamanan yang serius," kata Vincent.
Meski demikian, menurut Vincent, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa cinderamata itu (akan terbukti) benar-benar bersih. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap benda tersebut. "Sebagai aturan umum, pejabat UE saat bepergian disarankan untuk tidak menggunakan material luar," ujar Vincent.
Setelah laporan sebelumnya mengenai pengintaian oleh AS, yang didasarkan pada dokumen dari bekas pegawai kontrak intelijen Edward Snowden, skandal mata-mata semakin membesar tak terkendali, bahkan sekutu dekat seperti Washington dan Brussel pun saling tuding.
Sejauh ini, Rusia tidak terlibat langsung namun Moskow maupun Beijing di masa lalu dituding selalu memata-matai Barat. Ada pun Presiden Rusia saat ini yakni Vladimir Putin juga mantan agen KGB, dan badan intelijen yang disegani, serta memimpin badan intelijen penggantinya setelah era-Soviet, FSB.
Di Moskow, jurubicara Kremlin Dimitri Peskov mengesampingkan isu yang dikemukakan Komisi Eropa tersebut dan menyebutnya sebagai pengalih perhatian. "Tidak diragukan lagi, ini hanyalah usaha untuk mengalihkan perhatian dari masalah sesungguhnya antara Washington dan Eropa ke masalah yang tidak ada. Ini hanya isu sementara," kata jurubicara Kremlin Dmitri Peskov kepada kantor berita Ria Novosti.
© Copyright 2024, All Rights Reserved