Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Kivlan Zein memantapkan kesiapan pasukan yang dibentuknya untuk menghadapi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Kivlan mengklaim siap memimpin pasukan besar yang mendukung perlawanan terhadap paham non-Pancasila tersebut.
“Pasukan saya sudah siap di Pangandaran, awasi. Nanti tanggal 5 Juni di Solo ada apel akbar. Ada 200 ribuan (anggota organisasi masyarakat) tampil melawan PKI,” kata Kivlan dalam satu diskusi yang diadakan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI Polri (FKPPI) di Jakarta, Rabu (25/05).
Untuk itu, Kivlan mengajak FKPPI, Front Pancasila, dan forum masyarakat lain bergabung dalam gerakan bela negara. Di Jakarta, pasukan itu pun disebut akan melakukan longmars dari Masjid Al Azhar, Blok M, menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR pada 3 Juni nanti.
“Jangan terulang seperti dulu. Kita didahului, dipukul, dibacok. Kalau mereka (PKI) bangkit, perang saudara pasti terjadi,” kata Kivlan.
Kivlan mengatakan, komunis masih eksis di Indonesia dengan gaya baru. Antek PKI sudah menyusup di kalangan masyarakat, bahkan pemerintah. “Tak cuma kaus-kaus, di Sukabumi, bahkan ada yang pasang atribut PKI di halte bus. Di Jember dan daerah lain juga (ditemukan atribut berlambang palu arit),” kata Kivlan.
Kivlan menilai tak perlu ada permintaan maaf dari negara atas korban yang terbunuh karena perburuan simpatisan PKI di masa lalu.
Menurut Kivlan, perburuan itu wajar, karena PKI sudah melakukan pembunuhan berencana terhadap orang-orang yang menentang perkembangan komunis di Indonesia, seperti para Pahlawan Revolusi dan sejumlah ulama. “Kita dibunuh, kita lawan. Kita membunuh, negara disuruh minta maaf, tidak bisa,” pungkas KIvlan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved