Saham-saham di Wall Street mengalami penurunan besar pada penutupan perdagangan, Jumat petang (17/04) waktu setempat atau Sabtu pagi (18/04) WIB. Harga saham rontoh karena data inflasi Amerika Serikat yang mengkhawatirkan dan adanya masalah krisis utang Yunani.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 279,47 poin atau 1,54 persen menjadi 17.826,30. Indeks S&P 500 turun 23,81 poin (1,13 persen) ditutup pada 2.081,18. Sementara Indeks komposit Nasdaq merosot 75,98 poin (1,52 persen) ke posisi 4.931,81.
Pada saat bersamaa, keluar rilis Data Departemen Tenaga Kerja AS, yang menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,2 persen pada Maret.
Indeks untuk semua sektor, tidak termasuk makanan dan energi, juga naik 0,2 persen pada Maret. Peningkatan yang sama seperti pada Januari dan Februari. Inflasi inti pada bulan tersebut naik 1,8 persen tahun ke tahun. IHK membuat perkiraan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan menaikkan suku bunganya pada tahun ini.
Selain itu pelaku pasar juga khawatir akan atas krisis keuangan di Yunani setelah adanya kunjungan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis untuk bertemu dengan pejabat IMF.
Para analis meragukan Athena memiliki kemampuan membayar uang hampir satu miliar euro (sekitar US$1,1 miliar) pada bulan depan
Belakangan ini, krisis Yunani melemahkan sentimen investor, sehingga pasar saham luar negeri juga menurun pada Jumat. Pasar saham Eropa turun tajam karena kekhawatiran krisis Yunani. Indeks acuan Jerman DAX di Bursa Efek Frankfurt jatuh 2,58 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved