Pendeteksian aktivitas Gunung Ijen di Jawa Timur kini mengalami hambatan. Sebanyak 5 dari 6 unit alat pendeteksi gempa (seismometer) yang dipasang di Gunung tersebut rusak akibat disambar petir pada 14 Januari lalu. Sambaran petir juga membuat closed circuit television (CCTV) terpasang di gunung itu tak berfungsi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Hery Purwanto, kepada pers, Selasa (19/02).
Ia menceritakan, seismometer yang merupakan bantuan dari USAID, dan Belgia itu mulai dipasang di Gunung Ijen pada 2010 dan 2011. Sedangkan CCTV dipasang awal 2012 lalu. Tanpa kelima seismometer tersebut, ujar dia, pengamatan aktifitas gempa di Gunung Ijen menjadi kurang akurat.
Saat ini, pos Pemantau hanya mengandalkan satu seismometer yang masih utuh di bagian utara, dengan ketinggian 2.356 meter dari permukaan laut. Sedangkan pengamatan visual kawah Gunung Ijen tidak dapat dilakukan karena CCTV rusak. “Terpaksa kami harus mengamati langsung ke puncak tiap sepekan," ujar dia.
Bambang mengatakan, kejadian ini telah dilaporkan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) di Bandung. Pihak PVMBG mengatakan, dalam waktu dekat akan segara mengganti perangkat seismometer yang rusak tersebut. "Tapi, kalau CCTV mungkin agak lama,” tandas Bambang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved