Kementerian Pertanian (Kementan) terus menguatkan keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) di sekitaran Jakarta untuk menstabilisasi harga pangan. Kementan akan menggelontorkan dana sekitar Rp45 miliar untuk mengembangkan TTI dan memfasilitasi gabungan kelompok tani sebagai pemasok.
Pada hari ini, Senin (13/02), Kementan kembali menambah 43 TTI di sekitaran Jakarta. Ditargetkan pada Maret 2017 jumlah TTI sudah mencapai 1.000 di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, Kementan juga meluncurkan TTI online dengan alamat hhtp: //tti.pertanian.go.id/.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Spudnik, mengungkapkan TTI online ini untuk lebih memudah masyarakat mengakses jenis ketersediaan pasokan, lokasi keberadaan TTI, dan tentu harga pangan yang ditawarkan.
"TTI online juga berfungsi sebagai tempat pendaftaran bagi warga yang ingin membuka TTI di wilayahnya. Menu lainnya di dalam TTI online antara lain untuk mengetahhui tempat-tempat mana saja yang bisa dilakukan untuk memesan bahan pokok, dan informasi lainnya," ujar Spudnik di TTI Centre Jakarta pada Senin (13/02).
Sementaran Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Kementan, Riwantoro, mengungkapkan Kementan juga akan mengerahkan TTI mobile, yang akan menyalurkan bahan pokok pangan ke permukiman warga, pada Maret ini.
"Target pada Maret, akan disediakan 10 mobil yang akan menyalurkan bahan pangan di Jabodetabek. Di TTI ini kita hanya beri sarana pendukung saja. Ada Gapoktan kita fasilitasi pembinaan penguatan mereka," ucapnya.
Sebagai informasi, 65 TTI yang kini tersebar di ibukota, menyediakan 8 ton beras, 2,6 ton gula pasir, 650 kilogram bawang merah, 625 kg cabai merah kriting, 252 liter minyak goreng, dan 500 kg daging sapi.
Masing-masing komoditas dijual dengan harga, yaitu beras Rp8 ribu per kg, daging sapi Rp80 ribu per kg, bawang merah Rp13.500 per 0,5 kg, cabai merah kriting Rp7.500 per 0,25 kg, gula pasir Rp12.500 per kg, minyak goreng Rp12 ribu per liter.
© Copyright 2024, All Rights Reserved