Presiden Joko Widodo enggan mengomentari rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir bocor ke publik dan menjadi viral. Ia tak mau menanggapi, sampai persoalannya jelas.
“Saya tidak mau komentar sebelum semuanya jelas," kata Jokowi saat ditanya wartawan usai acara Musrenbangnas 2018 dalam Rangka Penyusunan RKP 2019 di Hotel Gran Sahid, Jakarta, Senin (30/04).
Sebelumnya, sejak Jumat (27/04) lalu, beredar potongan percakapan antara Rini dengan Sofyan Basyir dan menjadi viral di media sosial. Baik Rini atau pun Sofyan telah membenarkan bahwa rekaman itu adalah percakapan keduanya. Tapi, keduanya menegaskan, rekaman yang beredar tersebut tidak utuh.
Menurut Sofyan, pembicaraan itu dilakukan pada akhir 2016. Sofyan mengaku saat itu tengah berkonsultasi dengan Rini terkait investasi PLN dan Pertamina dengan perusahaan swasta di bidang penyediaan energi.
“Pertama kali komunikasi kalau tidak salah akhir 2016. Saya tahu itu direkam, tapi nggak tahu kok dipotong-potong gitu lho," kata Sofyan di de Tjolomadoe, Karanganyar, Sabtu (28/04).
Senada dengan Sofyan, Rini menjelaskan percakapan itu sengaja dipotong sehingga seolah-olah percakapan itu membahas bagi-bagi fee. Padahal, menurut Rini, tak ada kepentingan apa pun selain untuk BUMN, baginya.
“Pak Sofyan (Direktur Utama PLN) sudah jelas kalau itu adalah apa namanya kapan ya? saya juga udah nggak ingat kapan pembicaraan. Saya dengan Pak Sofyan membicarakan mengenai ada proposal untuk apa namanya storage gas yang kemudian minta offtake dari Pertamina, tapi kemudian minta offtake juga dari PLN, berarti kan kita menjadi punya risiko," jelas Rini di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (29/04).
© Copyright 2024, All Rights Reserved