Lagi seorang putra mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush dan adik mantan Presiden AS George Walker Bus, yakni, Jeb Bush, mempersiapkan diri menjadi orang nomor satu di AS. Bertempat di Miami Dale College, Florida, negara bagian di mana Jeb Bush pernah menjabat sebagai Gubernur dari 1999-2007, Jeb secara resmi mendeklarasikan pencapresannya.
“Kami akan menuju ibu kota Washington DC dan membereskan kekacauan dan kebuntuan yang terjadi. Saya tahu kami dapat melakukannya karena saya sudah berhasil melakukannya,” kata Jeb dalam pidatonya di Florida, Senin sore (15/06).
Politisi berusia 62 ini merupakan calon kuat untuk memenangkan nominasi capres Partai Republik. Sejak memberikan bahwa Jeb berencana maju pada Desember 2014, Jeb telah berhasil mengunci para miliader kaya di AS untuk mendanai kampanyenya.
Tidak ketinggalan, tim kampanyenya juga berhasil merekrut pakar-pakar kampanye terkemuka. Besarnya peluang Jeb tidak terlepas dari persepsi bahwa hanya Jeb yang mampu mengalahkan capres kuat Partai Demokrat, Hillary Clinton, di Pilpres 2016.
Posisi politik Jeb yang moderat dan kinerja gemilang ketika menjadi Gubernur Florida diyakini akan membantunya mencuri perhatian pemilih mengambang.
Selain itu, kemampuannya berbahasa Spanyol, dan dukungannya untuk memberikan jalur kewarganegaraan terhadap imigran ilegal Hispanik akan menjadi nilai lebih Jeb untuk memenangkan suara kaum Hispanik. Selama ini, mereka selalu mendukung Partai Demokrat.
Namun, ironisnya keunggulan ini malahan berpotensi menjegal Jeb di pemilihan pendahuluan (primary) Partai Republik. Kaum konservatif menilai Jeb tak cukup konservatif. Hal ini terlihat dari dukungannya terhadap imigran ilegal dan kebijakan Common Core (standar edukasi nasional Amerika).
Bimbangnya kaum konservatif menjadi penyebab utama lulusan Ilmu Amerika Latin, Universitas Texas ini hanya unggul tipis di survei nasional. Agregat survei terakhir Real Clear Politics menunjukkan, Jeb memimpin dengan 11,3 persen, atau hanya terpaut 0,5 poin dari pesaing terkuatnya, Gubernur Wisconsin Scott Walker.
Jeb juga harus meredam momentum politik mantan “anak asuh politiknya”, Senator kharismatik Florida, Marco Rubio, yang mengumpulkan 10,3 persen. Selain itu, nama belakang Bush diperkirakan akan terus menghantui ambisi presidennya.
Beban menanggung nama dinasti politik ini terlihat dari kesulitannya berargumen setiap kali ditanya mengenai Perang Irak yang sangat tidak populer. Jeb harus meyakinkan rakyat AS bahwa ia berbeda dengan kakanya memiliki citra tertentu terkait Perak Irak.
Tantangan lainnya adalah analisa pengamat politik bahwa AS jenuh dengan dinasti politik. Mereka juga berpendapat bahwa mahkota kepresidenan tidaklah seharusnya terus dikuasai oleh keluarga politik tertentu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved