Curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatera Barat mengakibatkan terjadinya longsor di sejumlah tempat. Di antaranya yakni, di Kabupaten Agam. Longsor terjadi di ruas jalan alternatif Sicincin-Malalak yang menghubungkan Padang dengan Kota Bukittinggi.
Bencana banjir dan longsor juga terjadi di Kecamatan Palembayan, IV Koto, Malalak, dan Ampek Nagari. Satu rumah di Nagari IV Koto ambruk dihantam longsor disertai beberapa titik ruas jalan tertimbun longsoran tanah bukit.
Akses jalan dari Palembayan menuju Matur, Kabupaten Agam juga sempat terputus akibat longsor. Jalur alternatif Sicincin-Malalak masih tertimbun longsoran tanah sejak Minggu, 4 Desember 2016.
Hingga kini kerap terjadi longsoran susulan sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam harus kerja ekstra untuk menyingkirkan material tanah yang menimbun jalan.
“Petugas kami akan terus berupaya membersihkan material. Diharapkan dalam waktu dua hari semua material bisa disingkirkan,” kata Kepala BPBD Agam, Bambang Warsito, Selasa (06/12).
Menurut Bambang, onstansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum juga dikerahkan agar jalur alternatif itu segera bisa dilewati.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Yunaidi mengatakan, BPBD Agam menyiagakan lima unit alat berat untuk mengantisipasi longsor susulan. Petugas segera melakukan pembersihan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan dalam waktu lama.
“Kami terus melakukan pemantauan terkait longsor yang terjadi di jalan Sicincin-Malalak ini,” kata Yunaidi.
Pemantauan dan penempatan alat berat difokuskan di lokasi yang sangat rawan, terutama pada ruas jalan berdinding bukit yang labil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved