Setelah DPR menyetujui kenaikan BBM dan menjelang pengumumannya yang akan dilakukan pemerintah, Jakarta ditetapkan dalam status Siaga I. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso ketika diminta konfirmasinya tentang situasi Jakarta pada Rabu (28/9).
"Ya, ya, kita juga sudah siapkan untuk kondisi terburuk, kan ada prosedur dalam wadah Muspida. Walau begitu, saya yakin tidak akan terjadi pemogokan angkutan umum," ungkap Sutiyoso. Sutiyoso juga mempersilahkan pihak-pihak yang ingin berdemo karena hal itu diatur undang-undang, namun dirinya minta agar demo tersebut tidak anarkis. "Mengenai unjukrasa, ya itu memang dibolehkan undang-undang. Demo silakan saja asal tidak melanggar peraturan dan tidak anarkis," kata gubernur.
Mengantisipasi demo besar-besaran yang akan dilakukan pada Kamis (29/9) besok oleh mahasiswa se-Jakarta, Sutiyoso menyatakan bahwa kota Jakarta telah mempersiapkan segala sesuatunya. Caranya yaitu dengan mobilisasi personel dan kendaraan TNI/Polri jika terjadi demo besar-besaran dan pemogokan angkutan umum.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani menyatakan kesiapan aparatnya dalam mengantisipasi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, Kapolda juga berjanji bahwa anak buahnya tidak akan melawan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya asal tidak anarkis.
"Polisi tidak melawan unjuk rasa tapi akan melayani unjuk rasa," kata Firman Gani di sela-sela mengunjungi para anggota Polda Metro Jaya yang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa di Jakarta, Rabu (28/9). Mulai hari ini, Polda Metro Jaya menurunkan 5.033 personil di 13 titik yang diperkirakan akan menjadi tempat aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menurut rencana efektif 1 Oktober 2005 mendatang.
Namun, Firman Gani mengingatkan bahwa pelayanan terhadap peserta aksi unjuk rasa yang diperkirakan akan mulai terjadi hari ini, sama dengan pelayanan polisi kepada masyarakat dalam tugas sehari-hari. "Pelayanan masyarakat dan unjuk rasa ini harus berjalan seiring," jelas Firman.
Pengamanan unjuk rasa lain dilakukan di Universitas Kristen Indonesia, Hotel Indonesia, gedung DPR RI, Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, kantor DPP Golkar Slipi, DPD Golkar Menteng, masjid Istiqlal, depo Pertamina Plumpang, Istana Wakil Presiden, dinas Wapres, Tugu Tani, dan Semanggi.
Selain itu, sebanyak 565 personil juga disiagakan di Mapolda Metro Jaya, termasuk tim penindak yang terdiri atas reserse umum, reserse khusus dan narkoba.
Sedangkan dari 1.010 orang pasukan brimob, 500 diantaranya berada di markas masing-masing, sementara sisanya berada di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan gedung DPR/MPR Senayan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved