Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan prajurit TNI untuk menjaga netralitas dalam masa Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Hadi mewajibkan prajurit memegang buku saku yang berisi pedoman menjadi prajurit TNI yang profesional.
Hal itu disampaikan Hadi usai mengisi kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa (20/03). Hadi menunjukkan buku saku berwarna merah dengan gambar sampul dirinya.
“Saya pun buat buku saku pegangan untuk seluruh prajurit. Sebanyak 450 ribu prajurit saya harus pegang ini. Itu komitmen bersama, dan saya terus roadshow ke seluruh jajaran terkait netralitas," ujar Hadi
Buku saku tersebut berisi panduan bagi prajurit TNI. “Ini salah satu contoh. Isinya hal yang harus dipedomani prajurit TNI, yang dilarang apa saja. Dan ini sudah saya sahkan. Kalau melanggar ini berarti melanggar disiplin," ujar dia.
Hadi mengatakan, dalam menjalankan profesinya, prajurit TNI pun diwajibkan menjaga jarak dengan senior yang sudah purna tugas. Apalagi saat ini banyak purnawirawan TNI yang terjun di dunia politik.
“Ketika senior mencalonkan jadi kepala daerah, kita tidak ada hubungan lagi secara kedinasan. Artinya, mendukung, memberikan pemikiran, fasilitas, tidak ada. Tapi silaturahmi tetap terjaga," ujar dia.
Hadi menegaskan netralitas TNI saat ini menjadi fokus perhatiannya. Dia pun menyiapkan sanksi bagi anggotanya yang melanggar.
“Contoh saja kalau TNI melanggar disiplin, teguran. Itu dia sudah tidak akan sekolah, selesai kariernya," tandas Panglima TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved