Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kembali merilis video pemenggalan seorang tawanannya, Alan Henning, 47, asal Inggris, menjadi orang keempat yang dipenggal oleh kelompok militan tersebut.
Di awal video yang diunggap Jumat (03/10) malam berjudul Another Message to America and its Allies (pesan lain pada Amerika dan sekutu-sekutunya) tersebut, Henning sepertinya diminta membaca tulisan yang sudah disediakan di depannya sebelum dibunuh.
"Karena keputusan parlemen kami untuk menyerang ISIS, saya, sebagai warga Inggris, kini akan membayar harga dari keputusan itu," ujar Henning.
Algojo pria di sebelah Henning kemudian melanjutkan pernyataan bahwa pemenggalan itu adalah kesalahan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron dan Parlemen Inggris.
"Darah David Haines (yang dipenggal sebelumnya, Red) adalah kesalahanmu, Cameron. Alan Henning juga akan dipenggal, tetapi darah yang mengucur darinya adalah kesalahan Parlemen Inggris," cetus algojo yang suaranya beraksen Inggris tersebut.
Di bagian akhir video yang berdurasi 1 menit 11 detik itu, ISIS menunjukkan Henning yang sudah dipenggal dengan kepala menggantung ke belakang dan menempel di punggungnya. Sopir taksi asal Salford, Inggris, tersebut diculik Desember tahun lalu saat ikut menjadi sukarelawan di Syria. Sebelum aksi pemenggalan tersebut dilakukan, Barbara berulang kali memohon agar ISIS melepaskan suaminya.
Henning adalah orang keempat yang dipenggal ISIS. Korban sebelumnya merupakan jurnalis Amerika Serikat (AS) James Foley dan Steven Sotloff. Korban lain sebelum Henning adalah relawan Inggris David Haines.
Dalam video tersebut, ISIS juga memperlihatkan sosok pria yang bakal menjadi korban berikutnya. Dia diketahui bernama Peter Edward Kassig, 26, mantan tentara AS yang pernah bertugas di Iraq.
Kassig keluar dari militer karena ada alasan kesehatan dan kemudian menjadi sukarelawan di Syria. Dia diculik ISIS pada 1 Oktober 2013 saat menjadi sukarelawan di Kota Deir al-Zor, Syria. Selama ditahan ISIS, Kassiq memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Rahman.
Banyak pihak yang menganggap video itu asli. Termasuk Pemerintah AS. Seperti korban-korban pemenggalan sebelumnya, Alan Henning memakai jumpsuit oranye dalam posisi berlutut. Anggota ISIS bertopeng berada di sampingnya.
Video pemenggalan Alan Henning itu memang hanya berjarak beberapa hari dari keputusan Parlemen Inggris yang menyetujui aksi militer untuk melawan ISIS. Inggris bahkan mengirimkan jet-jet tempur dari Royal Air Force untuk menyerang ISIS di Syria.
Menanggapi video tersebut, PM Cameron menuturkan bahwa pembunuhan yang dilakukan ISIS itu sangat brutal dan hanya menunjukkan betapa biadab dan menjijikkannya mereka. Cameron juga menyatakan belasungkawa kepada anak-anak dan istri Henning, Barbara.
"Alan pergi ke Syria untuk membantu orang dari berbagai keyakinan agar mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan. Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memburu para pembunuh ini dan membawa mereka untuk diadili," ujar Cameron.
Presiden AS Barack Obama juga ikut mengutuk tindakan barbar ISIS. Dia bahkan berjanji menyeret ISIS ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Bersama teman kami Inggris dan para sekutu, kami akan bekerja untuk membawa pelaku pembunuhan Alan Henning. Termasuk pembunuh Jim Foley, Steven Sotloff, serta David Haines ke pengadilan."
© Copyright 2024, All Rights Reserved