Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta insiden penembakan anggota polisi oleh 4 orang tak dikenal di depan gedung KPK, Selasa malam (10/09), tidak langsung disimpulkan sebagai bentuk teror untuk lembaga antikorupsi itu.
"Kami tidak menyimpulkan itu. Belum ada. Kesimpulan itu, jangan disimpulkan terlebih dahulu, tunggu hasil penyelidikan Polisi," kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Selasa malam.
Pernyataan Johan Budi tersebut menyikapi kemungkinan aksi penembakan ini bertujuan meneror KPK. Apalagi, petugas polisi yang ditembak juga bukan petugas keamanan KPK.
“Namun KPK memastikan membantu kepolisian mengungkap insiden ini. Salah satu bentuk bantuan itu adalah dengan sesegera membuka rekaman kamera CCTV di depan gedung KPK yang memantau aktivitas di lokasi penembakan,” kata Johan Budi.
Menurut Johan, KPK juga siap menyerahkan rekaman CCTV tersebut kepada kepolisian bila memang diperlukan. Terkait proses olah tempat kejadian perkara, KPK membantu dengan menyiapkan lampu penerangan.
"Intinya kami akan membantu Kepolisian untuk mengungkapkan pelaku penembakan. Kami menyatakan keprihatinan sekaligus bela sungkawa untuk korban dan Polri sebagai institusi,” ujar Johan Budi.
Tadi malam, sekitar pukul 22.20 WIB, Bripka Sukardi, tewas ditembak orang tak dikenal tepat di depang gedung KPK. Saat ditembak, Sukardi tengah mengawal truk pengangkut peralatan konstruksi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved