Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie merasa tak tersindir oleh pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang media massa yang selama 2,5 tahun terakhir kerap menelanjangi Partai Demokrat, menjadikan partai itu olok-olok dan cemoohan. Aburizal meyakini, sindiran tersebut bukan ditujukan kepada stasiun televisi miliknya, TV One dan ANTV.
"Yang pasti maksudnya bukan TV One," ujar Ical, sapaan Aburizal yang turut diundang dan hadir di acara temu kader Partai Demokrat tersebut.
Menurut Ical, acara temu kader dan HUT Demokrat ini justru disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi miliknya. Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham pun sependapat. "TV One siaran langsung, kan. Satu jam lebih, TV One siaran langsung," ucap Idrus.
Sebelumnya, saat memberikan pembekalan kepada sekitar 10.000 pengurus Partai Demokrat dari seluruh Indonesia, SBY menyindir media massa yang tidak memberi ruang bagi Demokrat dalam pemberitaan. Bahkan, SBY menyebut ada sebagian media yang terus-menerus menyerang Demokrat.
"Saya ingin bicara kebenaran. Ada TV yang sepanjang masa, 2,5 tahun ini terus telanjangi Demokrat, menjadikan Partai Demokrat jadi olok-olok, cemoohan, dan bulan-bulanan," kata SBY.
SBY menyebut televisi itu hadir meliput acara tersebut. Mendengar pernyataan SBY itu, para pengurus Demokrat yang hadir berteriak-teriak menyebut televisi swasta.
Sebelumnya, SBY meminta kader Demokrat tak tinggal diam jika ada pihak lain yang memojokkan partai berlambang logo Mercy itu. "Kalau tidak setuju, sekali lagi bicara lah. Kalau partainya diserang dan dihabisi, bela lah," ujar SBY
SBY mengatakan, partainya memang tidak memiliki televisi atau berbagai media massa dalam bentuk lain. Demokrat, ujar SBY, juga tidak punya uang triliunan rupiah untuk menguasai berbagai iklan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved