Harga minyak mentah dunia kembali turun pada Rabu (25/09) waktu New York atau Kamis pagi WIB. Harga minyak terus turun selama 5 hari berturut-turut. Penurunan ini terjadi akibat semakin meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat-konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November merosot 47 sen di New York Mercantile Exchange menjadi ditutup pada US$102,66 per barel.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 32 sen menjadi US$108,32 per barel di perdagangan London.
Sebelumnya, kemarin, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah Amerika Serikat melonjak 2,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 September. Analis pasar rata-rata telah memperkirakan penurunan 900.000 barel.
Analis perusahaan perdagangan GFT, Fawad Razaqzada, mengatakan, persediaan EIA yang menunjukkan stok meningkat 2,6 juta barel pekan lalu, mengecewakan pasar.
Sementara, Analis dari Again Capital, John Kilduff, menyatakan terkejut pada penurunan dalam utilisasi kilang pekan lalu. Kilang mengambil sedikit minyak, beroperasi pada 90,3% dari kapasitas, turun dari 92,5% pada pekan sebelumnya, mungkin karena pemeliharaan kilang lebih besar dari perkiraan.
Penurunan minyak juga terjadi di tengah tanda-tanda baru dari kemungkinan menghangatnya hubungan antara Iran dan Barat, yang dapat menyebabkan pelonggaran sanksi dan memungkinkan Iran untuk mengekspor lebih banyak minyak lebih bebas. "Namun, perubahan tersebut tidak akan terjadi dalam semalam," kata analis Kilduff.
© Copyright 2024, All Rights Reserved