Gubernur Mekkah Pangeran Khaled Al-Faisal memerintahkan penyelidikan langsung terhadap peristiwa jatuhnya crane di Masidil Haram di Mekkah. Sedikitnya 87 orang meninggal dan 201 luka-luka akibat insiden yang terjadi saat angin kencang dan hujan lebat melanda pada Jumat malam (11/09).
Pangeran Khaled langsung ke lokasi setelah tragedi itu terjadi dan meminta pemerintah untuk memberikan pengobatan terbaik bagi seluruh korban. Sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki tragedi tersebut.
Sejumlah negara belum memastikan warganya yang menjadi korban. Namun, Pakistan telah mengonfirmasi 14 warganya terluka dalam peristiwa itu.
"Kami mengonfirmasi dari korban yang cedera di antaranya adalah warga kami," kata Konsul Jenderal Pakistan Aftab Ahmed Khokher kepada Arab News.
Ahtab mengatakan, seluruh warganya yang menjadi korban telah dirawat di rumah sakit setempat. Timnya di Mekkah juga telah bekerja.
"Mereka mengunjungi berbagai rumah sakit untuk mengetahui rincian lebih lanjut tentang peziarah Pakistan," kata Aftab.
Sementara itu, Konsul Bangladesh di Jeddah mengatakan, warganya yang terluka akibat peristiwa itu sebanyak 25 orang. Seorang diplomat senior Bangladesh mengaku tidak tahu apakah warganya yang terluka itu peziarah atau pekerja.
Seorang pejabat dari Sri Lanka yang berkaitan dengan jamaah di kota itu Mohammed Niyaz, mengatakan, tidak ada warganya yang menjadi korban dalam peristiwa itu.
Konsul Jenderal India BS Mubarak mengungkapkan, ada sembilan warganya yang terluka. "Kami belum memiliki laporan dari setiap korban jiwa di kalangan orang India pada saat ini," kata Mubarak kepada Arab News di Mekkah.
Mubarak mengatakan, pemerintah Saudi dengan cepat mengambil alih situasi. "Mereka menutup beberapa pintu masuk ke Masjidil Haram dan semuanya normal," kata Mubarak.
Mubarak berada di Mekkah sudah sepekan untuk menjaga jamaah India.
Media Malaysia melaporkan ada 6 warga Malaysia terluka. Sementara itu, ada dua warga Indonesia yang menjadi korban meninggal dan 29 lainnya luka-luka. Mereka telah dibawa ke tiga rumah sakit yang tersebar di Kota Mekkah.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah, T Thafsin Alfarizi, Sabtu dini hari (12/09), mengungkapkan, dua jamaah yang meninggal dunia ini berasal dari embarkasi Sumatera Utara dan Jawa Barat.
Pemerintah Indonesia, sudah meminta pengurus maktab tempat jamaah tersebut tinggal untuk mengurus jenazahnya sesuai ketentuan yang berlaku. "Untuk dilakukan sistem penguburan dan sebagainya. Tentunya, jamaah yang meninggal di musim haji akan dimakamkan di Arab Saudi," kata Thafsin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved