Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) secara mendadak meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar tes urine pada semua pejabatnya. Aher bersama Wakil Gubernur Deddy Mizwar serta Sekretaris Daerah Iwa Karniwa juga mengikuti tes urine yang digelar di Gedung Sate bersama semua kepala dinas di pemerintah provinsi.
Aher meminta tes itu juga diikuti pejabat pemerintah Eselon III dan IV, kendati terbatas di hanya di Sekretariat Daerah Provinsi dan pegawai Sekretariat Dewan Jawa Barat.
Aher mengaku, awalnya menginginkan semua pejabat Eselon III dan IV di semua dinas dan biro pemerintah provinsi menjalani tes itu serempak. Tapi, akhirnya hanya dipilih terbatas karena terbatasnya petugas BNN.
“Mudah-mudahan bulan depan bisa di angka 500 orang. Kita ingin lebih banyak lagi,” kata Aher kantor PemprovJabar, Bandung, Senin (09/05).
Aher mengatakan, dirinya ecara spontan sengaja melakukan pemeriksaan sehabis liburan. Ahermengaku baru memberitahukan pada para pejabat pemerintah di lingkungan pemerintah provinsi pagi lewat grup percakapan whatsapp yang berisi anak buahnya. “Tolong semua Eselon II seluruhnya dimana pun mereka bertugas harus hadir pagi ini,” ujar Aher.
Aher mengatakan, kendati dalam tes urine apabila nanti hasilnya positif, BNN akan memeriksa lebih lanjut pegawai yang bersangkutan untuk memastikan hasil tes itu. Jika positif sebagai pengguna, ada sanksi yang menunggu pegawai itu. “Kalau positif akan ada penelusuran lebih lanjut, kalau ternyata sudah jadi kebiasaan buruk seperti itu maka kami akan berikan sanksi administrasi,” kata Aher.
Kepala BNN Jawa Barat Iskandar Ibrahim mengatakan, tes urine itu merupakan tindak lanjut Instruksi Gubernur Nomor 1/2016 tentang tindakan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Langkah ini diawali dari kantor gubernur sendiri. Kami menyampaikan kepada gubernur, mohon dilakukan segera,” kata Iskandar di sela tes urine itu.
Iskandar mengatakan, pemeriksaan itu untuk memastikan penyelenggara negara bebas dari penyalahgunaan narkoba. “Jangan sampai kita ngomong di masyarakat, tapi aparatnya banyak yang terlibat. Jadi pak gubernur mengawali di kantornya sendiri, nanti kami teruskan ke kantor walikota dan bupati,” pungkas Iskandar.
Hingga hasil tes urine selesai, tidak ada satu pun hasil pemeriksaan urine yang menampilkan hasil positif. Hari itu seluruhnya ada 208 pegawai yang menjalani tes urine di Gedung Sate Jawa Barat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved