Gempa berkekuatan 5,7 SR pada Senin (01/08) pagi tadi, telah menyebabkan sekitar 133 rumah di Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mngalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Kepada pers, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Muhammad Rum mengatakan, data sementara yang diterima pihaknya, dari 133 rumah yang rusak tersebut, sekitar 30 di antaranya mengalami kerusakan berat. “Rumah rusak tersebar di kawasan Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu," terang Rum.
Ditambahkannya, sejauh ini, belum ada laporan dari daerah lain yang terkena imbas gempa tersebut. Tak ada juga laporan korban jiwa akibat peristiwa ini. "Alhamdulillah tidak ada. Sementara keluarga 30 rumah yang rusak berat mengungsi ke sanak keluarga masing-masing," imbuhnya.
Seperti diberitakan, gempa bumi mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (01/08) pagi. Gempa yang dicatat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkekuatan 5,6 SR tersebut sempat membuat warga Lombok panik dan berhamburan keluar ruangan.
Informasi yang dirilis BMKG, menyebutkan, gempa terjadi pada pukul 06.40 WIB. Pusat gempa terletak pada koordinat 8,23 lintang selatan dan 117,85 bujur timur. Epicentrum gempa tersebut berada pada kedalaman 81 km. Pusat gempa terletak di darat, berjarak sekitar 63 km dari barat laut Dompu, NTB.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, guncangan akibat gempa ini dirasakan warga di Lombok, Bali hingga Sumbawa.
“Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dengan skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI) di sebagian besar wilayah Bali, Lombok, dan Sumbawa. Di wilayah ini gempa bumi dirasakan oleh orang banyak hingga menyebabkan jendela kaca bergetar," jelas Daryono.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya maka gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, dan bukan akibat aktivitas subduksi lempeng.
"Sesar aktif yang dimaksud adalah sesar naik Flores yang populer disebut sebagai Flores Back Arc Thrust, jalur sesar ini membujur di dasar laut Bali-Flores, berarah barat-timur paralel dengan busur kepulauan. Sesar ini dikenal sangat aktif karena merupakan hujaman balik dari bekerjanya sistem subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," terang Daryono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved