Ekuador diguncang gempa hebat pada Minggu(17/04). Dilaporkan lebih dari 235 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter ini. Sementara korban luka-luka diperkirakan mencapai 1.500 orang. Hingga saat ini tim penyelamat masih berusaha mengevakuasi korban yang selamat.
Gempa berpusat di Samudera Pasifik. Gempa terasa di sekitar Andean dengan jumlah penduduk 16 juta jiwa. Hal ini menimbulkan kepanikan hingga ke Quito, dan bahkan mampu menumbangkan bangunan dan jalan di sebelah barat kota.
Presiden Rafael Correa segera kembali dari kunjungannya ke Itali. Hal ini dilakukannya untuk menangani gempa ini dan menyelamatkan korban dari reruntuhan.
“Semua bangunan dapat dibuat kembali namun, nyawa tidak, itulah yang akan paling melukai kita,” kata Rafael dikutip Reuters, Senin (18/04).
Pedernales, merupakan daerah terdekat dengan titik pusat gempa. Terutama daerah yang merupakan pantai yang merupakan daerah tujuan para turis dan pohon palem.
“Orang-orang terjebak di banyak tempat berbeda, dan kami telah memulai operasi penyelamatan,” kata Wakil Presiden Jorge Glas.
Pihak berwenang Ekuador menyebutkan ada 163 kejadian setelah gempa, kebanyakan di Padernales. Selain itu, peringatan darurat juga telah diumumkan di enam provinsi.
Gempa bumi ini menambah kesedihan negara anggota OPEC terkecil ini. Padahal Ekuador tengah menggerek harga minyaknya yang rendah saat ini. Tak hanya itu, saat ini pertumbuhan ekonomi tahun ini mendekati nol.
© Copyright 2024, All Rights Reserved