Pemerintah Provinsi Riau memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan hingga 30 November. Tujuannya, untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018, guna memastikan ajang olahraga Asia itu tak terganggu asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
“Yang utama itu tentu Asian Games, Jakarta dan Palembang. Kita sepakat Satgas semua menetapkan perpanjangan status mulai 1 Juni sampai 30 November 2018," terang Wakil Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau Edwar Sanger, Senin (28/05).
Sebelumnya, pemprov Riau menetapkan status Siaga Karhutla mulai 19 Februari sampai 31 Mei menyusul kebakaran hutan dan lahan yang melanda sebagian wilayah tersebut.
Edwar, mengatakan bahwa berdasarkan rapat evaluasi di Posko Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin pekan lalu, Satgas Karhutla memandang perlu upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan menjelang musim kemarau.
Ia mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, sebagian wilayah Riau segera memasuki musim kemarau yang berlangsung hingga September.
“Kenapa kita tetapkan hingga November? Itu sebagai bentuk antisipasi kita," kata Edwar yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau itu,
Selain itu, ia melanjutkan, perpanjangan status siaga dilakukan guna mengantisipasi mengendornya perhatian pada upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di daerah selama pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau serta bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir.
"Dan terakhir tentu saja sesuai arahan presiden agar kita turut mensukseskan Asian Games," ujarnya.
Ia menjelaskan, sepanjang periode pertama status siaga berlangsung, sudah 1.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Dalam status siaga ini, empat helikopter disiapkan.
"Tiga helikopter dari BNPB dan satu helikopter dari KLHK. Kita juga dibantu helikopter Super Puma milik perusahaan di Riau," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved