Serangan cyber di kantor parlemen Jerman, Bundestag terjadi sejak bulan lalu dan hingga kini dilaporkan masih aktif terjadi. Peretasan ini mencuri data penting hingga memaksa pengelola kantor untuk mengeluarkan jutaan euro guna mengganti seluruh sistem komputer di kantor tersebut.
Seperti dilaporkan Der Spiegel,, Rabu (10/06), mengutip pernyataan para ahli bahwa mereka mencurigai badan intelijen Rusia berada di belakang serangan itu.
Kantor parlemen harus mengganti lebih dari 20.000 unit komputer baru dengan biaya jutaan euro sebulan. Serangan cyber kali ini memanfaatkan program jahat jenis trojan horse yang punya tugas utama mencuri data penting.
Serangan berawal dari staf yang dikelabui oleh sebuah pesan dan ternyata program jahat itu terpasang lalu akhirnya dapat mencuri data-data dalam jaringan.
Sebelumnya, pada Mei lalu, juru bicara kantor parlemen mengumumkan bahwa ada seorang peretas tak dikenal telah mencoba membobol sistem untuk masuk ke jaringan data parlemen.
Ini bukan pertama kalinya serangan siber menyerang Jerman. Pada Januari 2015, situs pemerintah Jerman termasuk halaman resmi milik Kanselir Angela Merkel berhasil diretas oleh kelompok yang menuntut Berlin memberi dukungan bagi pemerintah Ukraina. Serangan terjadi sesaat sebelum pemimpin kedua negara bertemu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved