Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD) memutuskan untuk menggelar sidang etik secara tertutup dalam mendengar keterangan Ketua DPR Setya Novanto yang menjadi pihak teradu. Sidang tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua MKD dari Fraksi Golkar, Kahar Muzakir.
Kabar itu disampaikan Ketua DPP Kesejahteraan Masyarakat Partai Golkar Roem Kono kepada pers, di depan ruang sidang MKD di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (07/12). “Sidang tertutup. Saya kira sidang sudah mulai. Ada mungkin setengah jam yang lalu. Yang memimpin sidang Pak Kahar," kata Roem.
Terkait ditunjuknya Kahar sebagai pimpinan sidang, Roem menyebut, hal itu melalui musyawarah mufakat. “Itu (pemilihan pimpinan sidang) musyawarah mufakat. Sebelum rapat MKD kan rapat pimpinan. Mereka kan bergiliran. Sebelumnya kan Suharman terus Junimart," kata Roem.
Roem mengaku, sebelumnya mendampingi Setya Novanto sebagai penasehat hukum di dalam ruang sidang. Namun ketika sidang etik digelar, Pimpinan MKD menanyakan pada Novanto apakah ia perlu didampingi.
"Ditanyakan Pak Novanto apakah perlu didampingi atau tidak. Kata Pak Novanto bilang enggak perlu, kita dipersilakan keluar. Semua keluar, Pak Novanto saja sendiri," ujar dia.
Dikatakan Roem, Novanto membawa sebuah map berisi berkas-berkas. Dia enggan mengungkapkan apa saja isi map tersebut. “Saya lihat ada satu map mereka bawa. Ya saya temani kan. Yang penting berjalan dengan baik," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved