Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, meninggalkan istana kepresidenan Blue House dua hari setelah Mahkamah Konstitusi menguatkan putusan parlemen untuk memakzulkannya. Park meninggalkan Istana Presiden sekitar pukul 19.00 waktu setempat, setelah mengucapkan selamat tinggal kepada stafnya.
Seperti dilansir BBC, Minggu (12/03), Park tidak memberikan pernyataan apapun. Ia meninggalkan Blue House menuju rumahnya di distrik Samyeong, selatan Seoul. Ratusan pendukungnya telah menunggu di depan rumahnya, dengan pengawalan sekitar 1.000 polisi.
Hwang Kyo-ahn, pejabat yang setia kepada Park, telah diangkat sebagai pelaksana tugas (plt) presiden Korea Selatan. Pemilu presiden rencananya akan dilakukan pada 9 Mei mendatang.
Drama pemakzulan dimulai dari jalinan persahabatan antara Park dengan Choi Soon-sil. Park telah kehilangan kekebalan dan bisa menghadapi proses pidana atas tuduhan membiarkan Choi memeras perusahaan besar dengan imbalan bantuan politik.
Choi diduga memanfaatkan kedekatannya dengan Park untuk memberikan tekanan kepada sejumlah perusahaan untuk memberikan uang jutaan dolar. Uang tersebut disebut sebagai sumbangan yang diberikan kepada dua yayasan non-profit yang dimiliki Choi.
Parlemen Korea Selatan memakzulkan Park pada Desember lalu. Kemudian pada Jumat (100/3), Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa tindakan Park sangat bertentangan dengan semangat demokrasi dan supremasi hukum.
MK menyatakan, Park telah melanggar hukum karena membiarkan Choi ikut campur dalam urusan kenegaraan. Park juga melanggar pedoman rahasia negara dengan membocorkan sejumlah dokumen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved