Hingga awal Januari 2017 ini, Bank Indonesia masih melihat terdapat sedikit ruang untuk melonggarkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate. Ruang atau peluang itu berkebalikan dengan perkiraan berbagai analis dan ekonom bahwa pada 2017, bahwa BI akan sulit menurunkan suku bunga acuan yang terakhir ditahan di 4,75 persen.
Dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Jumat (06/01), BI akan mengkaji potensi penurunan suku bunga acuan tersebut apakah memungkinkan untuk dilakukan. Meski demikian, ia mengakui, tekanan domestik dari inflasi sedang meningkat. Begitu juga ketidakpastian kebijakan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump masih membayangi pergerakan pasar keuangan.
"Jika dilihat dari sikap suku bunga acuan maka ada sedikit ruangan, tapi harus kalibarasi dengan tekanan dari kelompok harga barang yang diatur pemerintah (adminsitered prices)," ujar dia.
Meski menyebut ada ruang pelonggaran, Perry menekankan, untuk 12 bulan ke depan BI akan lebih menggunakan instrumen suku bunga untuk stabilisasi ekonomi, ketimbang mendorong pertumbuhan.
Perry mengatakna, hal tersebut sejalan dengan seperti sikap BI untuk 2017, yang berulang-kali disampaikan, yakni kebijakan moneter yang seimbang. "Untuk instrumen suku bunga, nilai tukar, dan surveillance (pengawasan) itu lebih untuk menjaga stabilitas," kata dia.
Perry menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2017, BI akan mengoptimalkan bauran kebijakan untuk melonggarkan likuiditas, kebijakan makroprudensial dan juga dorongan dari sistem pembayaran, seperti elektronifikasi bantuan sosial.
Sejauh ini, kondisi ekonomi domestik masih kondusif. Namun ia menggarisbawahi bahwa otoritas moneter akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan tekanan inflasi dari administered prices.
"Yang mesti diperkuat adalah koordinasi kebijakan pemerintah khususnya harga yang diatur pemerintah terkait tarif gas elpiji,dan lainnya. Harapannya kalau harga pangan terus terkendali rendah, maka dampak dari adminsitered prices terhadap inflasi keseluruhan bisa terkendali," ujar Perry.
© Copyright 2024, All Rights Reserved