Dedi Mulyadi mengaku posisinya sebagai calon wakil gubernur jawa barat berpasangan dengan Deddy Mizwar adalah atas permintaannya sendiri kepada Partai Golkar.
“Kenapa saya menerima? Justru bukan menerima tapi saya meminta, saya mohon maaf jabatan wakil gubernur itu saya yang minta, bukan yang saya terima," jelas Dedi saat menggelar Pidato Kebudayaan dan Kebangsaan di hadapan relawannya di Purwakarta, Sabtu (06/01) malam.
Sebelum penetapan pasangan ini oleh Golkar dan Demokrat, Dedi mengaku telah sering bertemu berkomuniksi dengan Deddy membahas posisi cagub dan cawagubnya. Keduanya telah sepakat dengan posisi ini dan lebih mementingkan keseteraan dalam pasangan ini. Yakni, nantinya akan memiliki tugas antara gubernur dan wakil gubernurnya setara kalau memenangkan Pilgub Jabar.
“Ketika saya pertama ketemu Pak Dedi Mizwar, dia ngomong sama saya seperti ini, itu saya udah tua, Dedi aja yang jadi gubernur. Saya ngomong terbalik, saya ini masih muda, harapan saya masih panjang, Bapak (Demiz) itu sudah pernah jadi wagub, masa mau jadi wagub lagi. Ya, udah aja bapak (Demiz) yang jadi gubernur. Prinsipnya kita nanti akan memiliki proporsi pekerjaan sama, yaitu bertanggung jawab kepada visi dan misi kita," ujar bupati Purwakarta ini.
Dedi menilai, pasangan dengan beda usia ini memiliki tugas masing-masing yang akan lebih dioptimalkan jika terpilih nanti.
Misalnya, tugas gubernur adalah mengoptimalkan kearifan, memiliki sifat pemaaf dan pemurah, lebih fokus di administratif dan internal pemerintahan.
“Kerja lapangan, ngurusin Citarum, ngurusin penambangan, hutan, mobilisasi rakyat, itu biarin bagian saya (wagub) yang muda. Di situ lah nanti akan terjadi keharmonisan dan ini menjadi kekhasan. Di berbagai tempat, pasangan itu ada posisi yang berbeda, saya itu memiliki posisi yang setara, dan ini bagian pembelajaran dari demokrasi yang kami ajarkan," ujar dia.
Dedi mengatakan, jika terpilih nanti, ia dan pasangannya akan membangun Jabar berangkat dari tema kebudayaan. Baginya, tema kebudayaan diyakini akan berhasil mengubah Jawa Barat ke arah yang lebih baik.
"Dulu banyak yang memiliki keraguan terhadap tema kebudayaan menjadi tema pembangunan, dan seluruh keraguan ini sekarang semuanya terjawab. Justru karena kita menggunakan tema kebudayaan dengan menggunakan filosofi yang menjadi jati diri kita, telah berhasil membawa perubahan," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved