Debat resmi pertama calon presiden Amerika Serikat yang berlangsung di Hempstead, negara bagian New York, Senin malam (Selasa (27/09) WIB), berlangsung panas. Kedua kandidat Hillary Clinton dan Donald Trumps berdebat tentang ekonomi, saling serang kebijakan luar negeri, dan berulang kali saling menyela.
Diawal acara debat, keduanya saling sapa satu sama lain, bersalaman dan melempar senyum. Saat debat dibuka, mereka menyampaikan visi masing-masing tentang ekonomi Amerika Serikat.
Kemudian, debat berlangsung panas. Hillary mengkritik kebijakan pajak pebisnis New York itu. "Rencana yang dikeluarkan Donald akan menurunkan seluruh perekonomian kembali. Dan faktanya akan menjadi versi pemangkasan pajak paling ekstrem, paling besar, bagi orang-orang dalam persentase teratas yang pernah terjadi di negeri ini," kata Hillary.
Sementara Trump menuduh sang mantan menteri luar negeri "hanya bicara, tanpa tindakan."
Masing-masing menuduh yang lain melakukan pemutarbalikan dan kebohongan dan mendesak para pemirsa memeriksa fakta di situs web mereka.
"Saya merasa saya akan disalahkan untuk semua hal," kata Hillary. "Mengapa tidak?" jawab Trump membalas.
Trump mengkritik kebijakan perdagangan Hillary dan mengatakan dia akan menyetujui perjanjian dagang dengan negara-negara Asia meski menentangnya sebagai kandidat.
"Anda sepenuhnya mendukung itu, kemudian Anda dengar apa yang saya katakan, dan bagaimana buruknya itu, dan Anda mengatakan, "Baiklah, saya tidak bisa memenangi debat", tapi Anda tahu bahwa kalau Anda menang, Anda akan menyetujuinya," kata Trump.
Clinton membantah kritik itu. "Donald, saya tahu Anda hidup dengan realitas Anda sendiri, tapi itu bukan fakta," kata Hillary.
Hillary juga menuding saingannya punya sejarah panjang berprilaku rasis. "Dia benar-benar mengawali kegiatan politiknya dengan dusta rasis yang menyebut presiden kulit hitam kita bukan warga negara Amerika Serikat. Jelas tak ada bukti. Tapi dia bersikukuh, terus menerus dari tahun ke tahun," kata Hillary.
Trump menimpali dengan "tidak ada yang memaksa soal itu, tidak ada yang benar-benar perduli soal itu...Sayalah yang membuat dia (Obama) membuat akta kelahiran dan saya kira itu baik."
Obama, kelahiran Hawaii, pada 2011 menyebarluaskan akta kelahiran untuk menutup isu tersebut. Baru bulan ini, Trump kepada publik mengemukakan dia yakin Obama lahir di Amerika Serikat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved