Harga emas berjangka melemah. Kondisi ini dipengaruhi oleh rilis data ekonomi terbaru Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan klaim pengangguran dan penjualan rumah inden.
Harga emas untuk pengiriman Desember pada penutupan perdagangan di Bursa New York, AS, Kamis (26/09), turun US$12,10 (0,9%) untuk menetap di level US$1.324,10 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Marketwatch, Jumat (27/09), melaporkan, para trader di pasar logam mulia terus mencermati proses pembahasan anggaran di Washington yang berpotensi untuk dilakukan penutupan beberapa program pemerintah.
“Harga logam mulia terus menurun, karena berbagai perkembangan situasi global, yang meskipun lambat, namun arahnya menuju pemulihan. Harga emas tertekan saat ini dan cukup membuat takuttrader, kecuali ada suatu perkembangan besar yang terjadi di dunia," kata Analis dari Citrin Group, Jonathan Citrin.
Pemberitaan bahwa klaim mingguan pengangguran di AS menurun, di luar perkiraan para ekonom.
Laporan mengenai pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua akan tercapai sesuai perkiraan, yaitu 2,5% telah membuat harga emas turun.
Sementara itu, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, melaporkan harga emas di Indonesia, Jumat ini juga melemah. Harga emas batangan Antam dijual Rp535.000 untuk ukuran 1 gram, atau turun Rp3.000 dibandingkan Rp538.000 pada perdagangan Kamis kemarin.
Adapun, emas ukuran 5 gram, dijual dengan harga Rp2.530.000, ukuran 10 gram Rp5.010.000, ukuran 25 gram Rp12.450.000, ukuran 50 gram Rp24.850.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp49.650.000. Kemudian Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada Rp124.000.000 dan ukuran 500 gram mencapai Rp247.800.000.
Adapun harga beli (buy back) emas Antam hari ini turun menjadi Rp480.000 per gram dari Rp487.000 per gram pada perdagangan sebelumnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved