Pemilihan Umum 2004 masih jauh. Tapi ternyata Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi tokoh yang paling banyak dipilih masyarakat menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2004.
Berdasarkan jajak pendapat (polling) yang dilakukan Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mantan Kepala Staf Teritorial (Kaster ) TNI itu dipilih 13 persen responden, diikuti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tujuh persen, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung masing-masing enam persen, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz lima persen, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiga persen, dan cendekiawan Nurcholish Madjid dua persen.
Hasil polling tersebut disampaikan peneliti LP3ES Rahadi Teguh Wiratama kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/7) siang. "Munculnya sosok Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan bahwa masyarakat cenderung tidak meletakkan asal partai calon presiden menjadi pertimbangan untuk memilihnya. Munculnya gejala ini tampaknya tidak lepas dari merosotnya popularitas dan kinerja para figur utama kepemimpinan partai politik dewasa ini," paparnya.
Hasil polling yang menjaring 3.000 responden di 13 provinsi tersebut juga mendapatkan suara terbanyak (15 persen) bagi jenderal purnawirawan tersebut sebagai tokoh yang layak sebagai wakil presiden.
Namun demikian, dalam polling hampir setengah dari responden (46 persen) menjawab "tidak tahu" tentang figur yang dianggap layak menjadi Presiden RI mendatang. Bahkan sebanyak lima persen responden menganggap tidak ada yang layak dipilih menjadi Presiden RI pada Pemilu 2004. "Mereka yang menyebut nama ada 49 persen dan Susilo Bambang Yudhoyono populer di mata 49 persen itu," jelasnya.
Rahadi menambahkan, hasil polling juga menunjukkan penurunan popularitas Presiden Megawati secara tajam. Polling sebelumnya pada bulan Oktober 2002, Megawati berada pada posisi teratas dengan mendapat 28 persen, sementara Yudhoyono pada saat itu dipilih sembilan persen responden.
Hal penting lain yang patut dicatat, menurut Rahadi, polling kali ini menunjukkan banyak masyarakat bingung menentukan figur layak menjadi Presiden RI. Hal itu dapat dilihat dari 46 persen yang menjawab "tidak tahu". Pada polling tahun lalu hanya 24 persen menjawab "tidak tahu".
© Copyright 2024, All Rights Reserved