Perdagangan saham di Amerika Serikat, pada akhir transaksi Rabu (15/10), pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor’s 500 (S&P 500) melorot 0,8% setelah sebelumnya anjlok hingga 3%. Sebaliknya, indeks Russell 200 yang mengukur pergerakan saham-saham berkapitalisasi kecil melompat 1%.
Berdasarkan data Bloomberg menunjukkan, saham-saham berbasis finansial mengalami tekanan terbesar dalam indeks S&P 500 dengan penurunan sebesar 2%. Adapun pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Intel Corp dan JPMorgan Chase & Co yang turun lebih dari 2,7%. Sementara, Wal Mart Stores Inc turun 3,6%, KeyCorp turun 5,8%, dan Bank of America Corp turun 4,7%.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi bursa AS. Pertama, data negatif penjualan ritel AS yang turun 0,3% pada September.
Penurunan tersebut melampaui estimasi analis. Hal ini merefleksikan konsumen Negeri Paman Sam menahan aksi belanja. Kedua, data inflasi China mengalami perlambatan ke level terendahnya dalam lima tahun terakhir.
Ketiga, kecemasan akan penyebaran Ebola semakin meningkat dan mulai mempengaruhi psikologis investor.
Chief Market Analyst Interactive Brokers LLC, Andrew Wilkinson, mengatakan, saat ini pasar sudah mengalami mood yang buruk. Adanya data ritel yang negatif semakin memperburuk situasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved