Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2016 tercatat sebesar 4,92 persen. Dibandingkan periode yang sama yakni kuartal I 2015 yang tercatat sebesar 4,73 persen, pertumbuhan mengalami kenaikan 0,19 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini belum naik begitu besar. Sama halnya dengan pertumbuhan di negara-negara seperti Tiongkok yang masih melambat, Amerika Serikat yang masih stagnan dan Singapura yang hanya tumbuh tipis dibanding kuartal sebelumnya.
“Kalau dibandingkan kuartal 1 2015, Indonesia memang terjadi peningkatan, dimana kuartal I 2015 hanya 4,73 persen. Jadi mulai 2016 ini lebih baik dibandingkan dengan start 2015," kata Suryamin di Kantor pusat BPS, Rabu (04/05).
Suryamin mengatakan, perekonomian global pun masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari melambatnya perekonomian Tiongkok kuartal I, dari 6,8 menjadi 6,7 persen.
Sementara, Amerika serikat hanya tumbuh dua persen atau sama dengan kuartal sebelumnya, sedangkan Singapura tumbuh 1,8 persen yang mana angka tersebut sama dengan angka sebelumnya.
"Peningkatan di Indonesia juga didukung dengan realisasi belanja negara pada kuartal I yang meningkat 6,16 persen year on year," kata Suryamin.
Suryamin menjelaskan, sektor yang menyumbang pertumbuhan tertinggi secara kuartal ke kuartal adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang diikuti oleh perusahaan jasa sebesar 2,25 persen.
"Secara kuartal, ada beberapa yang tumbuh cukup bagus, yang tertinggi adalah sektor pertanian kehutanan dan perikanan , yakni sebesar 14,43 persen," pungkas Suryamin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved